Di PPU, kata Hamdam, banyak memiliki potensi seperti perkebunan, pertambangan, pertanian, dan minyak bumi. Namun, semua potensi itu belum tergarap dengan maksimal. Bahkan, PAD PPU sangat kecil tidak sampai Rp100 miliar.
"Makanya dengan adanya keputusan pemerintah pusat meletakkan ibu kota negara di wilayah PPU ini, kami menyambut dengan baik dan menyiapkan potensi-potensi yang ada, seperti membuat kawasan industri yang bisa memberikan nilai tambah bagi daerah," tandasnya.
Baca Juga: KOI Dukung IKN di Bidding Olimpiade 2036
Menanggapi hal itu, Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono, mengucapkan apresiasi kepada jajaran Pemkab PPU yang telah berkunjung ke SIER. Pihaknya siap memberikan masukan agar di PPU berdiri kawasan industri.
"PPU memiliki banyak potensi, apalagi masuk dalam wilayah IKN. Tentu potensi ini harus dipersiapkan dengan matang. Membangun kawasan industri dengan perencanaan jangka panjang yang rantai pasoknya terintegrasi, apalagi keinginan Pemkab PPU adalah kawasan industri hijau yang menggunakan ramah lingkungan dan terbarukan," kata Didik.
"Hampir 50 tahun SIER berdiri, tidak kami kira pertumbuhan kota sedemikian cepatnya. Lokasi kawasan industri SIER yang dahulu pinggiran kota sekarang tumbuh bersama pemukiman padat penduduk. Itu masukan awal kami jika PPU membuat kawasan industri. Perencanaan induk kotanya harus pas," ungkapnya.
SIER saat ini, kata Didik, terus melakukan pengembangan kawasan industri di wilayah Kabupaten Pasuruan.
"Perluasan kawasan industri di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) sebagai komitmen untuk sustainability pertumbuhan perusahaan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Sudah jadi kewajiban kita untuk membagi strategi bagi PPU dan pemerintah daerah lain bila ingin mendirikan kawasan industri di daerahnya," pungkas alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: