Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cemas, Ikan hingga Kepiting di China Juga Ikut Swab Test Covid-19

Cemas, Ikan hingga Kepiting di China Juga Ikut Swab Test Covid-19 Seorang pekerja di APD berdiri di pasar Baishazhou saat kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal usul pandemi virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, China, 31 Januari 2021. | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Ikan, udang, kepiting, dan hewan laut lainnya yang baru ditangkap nelayan diikutsertakan dalam pengujian Covid-19. Ini dilakukan oleh pemerintah Kota Xiamen untuk mencegah Covid-19 merebak lagi.

Video yang viral di media sosial Cina menunjukkan petugas kesehatan di Xiamen menempelkan kapas ke mulut ikan dan kepiting hasil tangkapan nelayan. Banyak warga menilai, Pemerintah Cina sudah menerapkan kebijakan “Nol-Covid” terlalu jauh.

Baca Juga: Indonesia Dihantui Ancaman Serius Gegara Panasnya China dan Taiwan

Profesor Jin Dongyan dari Hong Kong University’s School of Biomedical Sciences mengutarakan hal serupa. Menurutnya, pengujian massal Covid-19 yang dilakukan Cina terhadap makanan laut adalah pemborosan sumber daya.

“Mereka harus fokus pada manusia daripada ikannya,” katanya saat diwawancara CNN, Senin (22/8).

Jin berpendapat, pengujian terhadap ikan dan makhluk laut lainnya sama sekali tidak berguna. Sebab walaupun ikan tersebut terinfeksi Covid-19, sangat kecil kemungkinannya mereka dapat menularkannya ke manusia.

“Ini 100 atau 1.000 kali lebih mungkin nelayan-nelayan tersebut tertular dari nelayan lain. Tidak ada bukti bahwa ikan dapat menularkan virus,” ucapnya. 

Bulan lalu, otoritas Xiamen merilis pemberitahuan yang memerintahkan nelayan melakukan pengujian Covid-19 sepekan sekali.

“Jika Anda melaut lagi, Anda perlu memberikan sertifikat uji asam nukleat 48 jam,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut.

Pihak berwenang Cina menyampaikan, sejak Juni lalu perdagangan ilegal dan kontak ilegal antara nelayan di provinsi Fujian dan kapal luar negeri menyebabkan penyebaran Covid-19 ke Negeri Tirai Bambu. Hal itu dinilai mengakibatkan "kerusakan sosial yang besar”.

Lebih dari lima juta orang telah diperintahkan untuk menjalani tes Covid-19 di Xiamen pekan ini. Perintah tersebut menyusul penemuan sekitar 40 kasus Covid-19 di sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: