Wamendag: Program S.I.A.P QRIS Dorong Konsumsi Masyarakat untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
"Peluncuran (S.I.A.P) QRIS kali ini semoga bisa mendorong para pelaku usaha sektor ritel dan pusat perbelanjaan, khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk memanfaatkannya secara optimal. Sebab, DKI Jakarta merupakan pionir kemajuan teknologi perdagangan di Indonesia," terang Wamendag Jerry.
Baca Juga: BI Jatim Klaim Transaksi Pengguna QRIS Tembus 3,23 Juta
Menurut Wamendag Jerry, para peritel, baik yang berdiri sendiri maupun yang berada di pusat perbelanjaan atau mall memiliki kontribusi penting dalam mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor pendorong tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusinya mencapai 51,47% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Damayanti menuturkan, saat ini BI juga sedang mengembangkan crossboarder payment. “Saat ini kami sedang dalam proses kerja sama dengan lima negara ASEAN, yaitu Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Kami berharap ini akan semakin memudahkan transaksi perdagangan tidak hanya bagi warga negara Indonesia, tetapi juga bagi warga negara asing,” imbuh Destri.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Pemko Medan dan BMPD, BI Sumut Gelar Car Free Day Pekan QRIS Nasional 2022
Destri menambahkan, QRIS dapat memudahkan para pedagang untuk mencatat transaksi. Hal ini sangat bermanfaat bagi para pedagang, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelaku UMKM tidak perlu menyiapkan uang kembalian, terbebas dari uang palsu, lebih higienis, dan tentunya lebih efisien.
Sementara, Walikota. Jakarta Selatan Munjirin menyampaikan harapannya agar program S.I.A.P QRIS dapat diterapkan di seluruh pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Hal ini bertujuan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan. Sementara, dari sisi ekspor, surplus neraca perdagangan pada Semester I mencapai USD 24,89 Miliar atau tertinggi sepanjang sejarah, melebihi tahun 2007 sebesar USD 20,15 Miliar. Ekspor nonmigas juga tumbuh 37,33% pada periode tersebut
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: