Dorong Reformasi Polri, Prof Suteki Minta Mabes Polri Dibubarkan, Refly Harun Nggak Main-main: Nggak Salah-salah Banget Lah...
Setelah Irjen Ferdy Sambo resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, beberapa temuan baru terungkap saah satunya keterlibatan puluhan anggota Polri dalam skenario yang Jenderal Bintang dua tersebut buat.
Atas dasar ini, beberapa pihak meyakini bahwa ada yang salah dengan institusi Polri. Sebut saja Profesor Suteki yang menganggap perlu ada reformasi besar-besaran di institusi penegak hukum tersebut. Satu di antara yang paling ikonik adalah pernyatanya untuk membubarkan mabes Polri termasuk penghapusan jabtan Kapolri dan difokuskan pada tingkatan Polda saja.
Pernyataan Prof Suteki ini bukannya tanpa tentangan, salah seorang staf Kapolri Prof Hermawan Sulistyo. Ia menyebut bahwa dengan pernyataanya tersebut, Prof Suteki merupakan penumpang gelap di kasus Ferdy Sambo karena penryatannya dianggap olehnya menyesatkan.
Mengenai kisruh dua profesor tentang perkembangan kasus Ferdy Sambo ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurutnya, dua orang tersebut punya kapasitas keilmuan sehingga perlu dihargai tanpa perlu saling menjatuhkan.
“Dua-duanya Profesor, dan kita hargai kapasitas ilmunya masing-masing dan tak usah saling merendahkan, kira-kira begitu,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (28/8/22).
Terkait pembahasan mengenai reformasi di tubuh Polri, Refly tidak menyatakan mendukung wacana Prof Suteki ataupun menolaknya, menurutnya keterbukaan pendapat harus dilakukan dalam menilai masalah ini.
Namun, terlepas dari mendukung atau tidak, Refly Harun menyatakan bahwa reformasi ditubuh Polri memang perlu dilakukan.
“Memang soal reformasi Polri itu adalah one thing for sure menurut saya, cuma masalahnya kita tinggal berdebat sejauh mana reformasi itu mau diadakan, jauh banget, jauh sekali, atau reformasi yang kecil-kecil saja. Karena kita harus opnen minded tidak boleh mengatakan ‘wah ini bahaya dsb’,” jelas Refly.
Secara khusus Refly menyoroti reformasi terdahulu yang mana memisahkan antara Polri dan TNI dengan tujuan agar sifat-sifat militer Polri sebagai pengayom masyarakat hilang, sayangnya menurut Refly sampai saat ini hal itu belum tercapai.
Atas dasar itu, menurut Refly adanya wacana reformasi seperti pembubaran Mabes Polri tidak sepenuhnya salah.
“Jadi sebenarnya nggak juga salah-salah amat lah mereka-mereka yang menghendaki reformasi, tapi sejauh mana itu saja masalahnya, tapi kalau tidak reformasi sama sekali justru yang gawat itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto