Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga BBM Diprediksi Naik, Ibu-Ibu Wajib Baca Ini untuk Atur Keuangan Rumah Tangga

Harga BBM Diprediksi Naik, Ibu-Ibu Wajib Baca Ini untuk Atur Keuangan Rumah Tangga Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai seseorang yang mengatur sebagian besar keuangan rumah tangga, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harus dapat diantisipasi oleh ibu-ibu agar pengeluaran dapat teratur untuk menjamin kebutuhan keluarga.

Perencana keuangan sekaligus pendiri dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno mengatakan bilamana harga BBM naik, ibu-ibu rumah tangga akan langsung merasakan dampaknya karena merupakan orang yang mengelola keuangan rumah tangga.

"Kalau BBM naik pasti transportasi naik, ibu-ibu yang punya aktivitas di luar rumah pasti biaya untuk transportasimya akan naik, yang biasanya antar-jemput anak, kemudian bisa jadi kalau misal ada kegiatan seperti belanja bulanan maupun harian yang memerlukan keluar rumah," ujar Mike saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Harga BBM, Ini Tips Atur Keuangan untuk Milenial

Mike mengatakan yang harus diefisiensikan adalah aktivitas yang cenderung membuat pengeluaran meningkat karena BBM seperti pengeluaran jika menggunakan kendaraan sendiri untuk antar-jemput anak, belanja, ataupun me time yang mengharuskan aktivitas di luar, itu yang harus dikaji ulang. 

"Efisiensi mengenai kapan waktunya, efisiensi yang saya maksud jadi jangan kita melakukan aktivitas yang sama tapi di hari-hari atau jam yang berbeda, jadi harus diefisiensikan diatur di hari dan satu waktu sehingga akan membantu penghematan biaya transportasi. Karena aktivitas keluar rumah jadi lebih terkendali dan dapat dikurangi dengan pengaturan jadwal yang lebih efisien," ujarnya.

Lanjutnya, ibu-ibu juga harus mengurangi aktivitas keluar rumah atau mengunjungi tempat perbelanjaan untuk menghindari berbelanja yang bukan kebutuhan mendesak atau urgen.

"Karena kalau ibu-ibu sudah keluar, kebutuhan muncul secara tiba-tiba, di mana yang tadinya tidak butuh tapi kelihatan jadi akhirnya beli karena ibu-ibu yang tahu kebutuhan rumah tangga, barang apa saja yang berkurang dan biasanya digunakan sehari-hari padahal belum waktunya belanja tapi karena adanya diskon dan keluar rumah jadi kapan lagi dan akhirnya yang tadinya tidak mau beli akhirnya beli dan itu dampaknya dari aktivitas keluar rumah tadi," ungkapnya. 

Selain itu, juga harus mengurangi berselancar di berbagai marketplace dengan cara membatasi waktu. Pasalnya jika sudah berselancar, sudah keenakan sendiri melihat orang jualan atau live di media sosial.

"Kurangi browsing di berbagai marketplace harus dibatasi jamnya, cuma pada jam apa dan sekalinya browsing berapa lama, misalnya enggak boleh lebih dari 15 menit. Di mana rasanya sudah mau cek keranjang dan bayar karena sangking murahnya padahal barangnya belum tentu diperlukan, ya kalau dituruti, perlu ya pasti perlu, tapikan tidak urgen," paparnya. 

Terkait dengan kenaikan harga BBM, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi ulang, salah satunya adalah efisiensi terkait jadwalnya, kemudian cara berbelanja yang perlu dievaluasi kembali, yang pasti harus sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi, sekarang mesti lebih efisien lagi, bukannya butuh atau tidak mengenai belanjanya tapi apakah barang itu, tapi supaya lebih disiplin, bukannya membedakan butuh atau tidak tapi urgen atau tidak, kalau masih ada persediaanya tidak perlu menambah karena misalnya takut kurang kemudian misalnya enggak kebagian diskon, atau mumpung masih murah dan semuanya harus berdasarkan butuh dan urgen," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: