Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ayo Ikuti! Kemenaker Gelar Job Fair Virtual 29-31 Agustus 2022 di Sulawesi Selatan

Ayo Ikuti! Kemenaker Gelar Job Fair Virtual 29-31 Agustus 2022 di Sulawesi Selatan Kredit Foto: Kemenaker
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan menggelar Job Fair Virtual selama tiga hari pada Senin sampai dengan Rabu (29-31/8/2022).

Job fair virtual ini diikuti oleh 68 perusahaan, dan terdapat 5.500 kuota lowongan pekerjaan dari 174 jabatan (inklusi, disabilitas, dan non-disabilitas) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas berbagai sektor lapangan usaha, seperti retail, percetakan, perhotelan dan restoran, pertambangan, perbankan, dan konstruksi.

Baca Juga: Kemenaker Nilai Generasi Alpha Perlu Digandeng dalam Pembudayaan K3

Sekretaris Jenderal Kemenaker, Anwar Sanusi, mengatakan, job fair dilakukan sebagai upaya dalam menjembatani antara demand dan supply ketenagakerjaan sehingga terbangun situasi link and match yang makin kondusif.

"Jadi bagaimana job fair virtual yang kita lakukan ini mampu mengakomodasi yang namanya tuntutan permintaan angkatan kerja dan langsung mendapatkan pekerjaan," kata Anwar dalam keterangan resminya, Selasa (30/8/2022).

Ia mengatakan, job fair virtual seperti ini juga akan diselenggarakan di provinsi-provinsi lain agar makin banyak pencari kerja yang mendapatkan pekerjaannya dan pemberi kerja yang memperoleh pekerjanya.

"Keberhasilan yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan ini akan saya sampaikan ke tempat-tempat lain biar tempat-tempat lain juga mengikuti keberhasilan yang kita lakukan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Anwar mengatakan bahwa saat ini dunia ketenagakerjaan dihadapkan pada tiga tantangan yang perlu direspons secara cepat. Tiga tantangan yang dimaksud ialah bonus demografi, disrupsi teknologi digital, dan tidak kurang dari 50 persen angkatan kerja Indonesia diisi generasi milenial dan generasi Z.

Baca Juga: Tenaga Kerja Mulai Bersiap, Pekerjaan Era Digital Pasti Butuh Dua Hal Ini, Simak!

"Tantangan-tantangan ini harus direspons dan dikelola dengan baik. Salah satunya kita memiliki sistem untuk mengomunikasikan antara demand dan supply yang namanya Pusat Pasar Kerja. Jadi Pusat Pasar kerja ini kita ingin menghadirkan bahwa ketenagakerjaan ini seperti pasar. Mereka ada demand dan supply dari sisi ketenagakerjaan," pungkas Anwar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: