Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reksadana: Cara Kerja dan Jenis yang Harus Diketahui Pemula

Reksadana: Cara Kerja dan Jenis yang Harus Diketahui Pemula Ilustrasi Investasi. | Kredit Foto: Freepik

2. Pasar Uang

Reksadana pasar uang terdiri dari instrumen utang jangka pendek yang aman dan bebas risiko. Reksadana jenis ini adalah yang menginvestasikan dana sebanyak 100 persen pada produk pasar uang. Produk pasar uang yang dimaksud adalah deposito perbankan dan surat utang atau obligasi. Surat utang yang dimaksud bisa berupa surat utang perusahaan atau Surat Berharga Negara yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Inilah yang membuat reksadana jenis ini bebas risiko karena investasinya dialokasikan ke deposito dan surat berharga yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Imbalan dari hasil reksadana jenis ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Investasi reksadana ini cocok bagi Anda yang ingin memiliki investasi jangka pendek dengan pertumbuhan yang stabil. Serta sangat cocok bagi para pemula yang baru ingin memulai.

Baca Juga: Bingung Investasi Saat Inflasi dan Resesi Global? Reksa Dana Solusinya!

3. Campuran

Sesuai dengan namanya, reksadana campuran berisi berbagai produk seperti obligasi, saham, dan deposito. Reksadana ini mengalokasikan 1 hingga 79 persen dana pada produk obligasi atau saham dan sekitar 0 hingga 20 persen sisanya akan dialokasikan ke produk deposito.

Jenis investasi ini cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam kurun waktu menengah atau jangka panjang. Apalagi reksadana campuran adalah produk yang paling fleksibel. Jika suatu pasar saham sedang mengalami kenaikan, manajer uang profesional akan menambah porsi dana kelolaannya di produk saham. Jika yang terjadi sebaliknya, manajer yang profesional akan meningkatkan porsi dana kelolaan pada produk deposito dan obligasi.

4. Pendapatan Tetap

Sesuai dengan tujuan mereka, yaitu memberikan pendapatan secara tetap, reksadana jenis ini mengalokasikan 80 hingga 95 persen dana untuk produk obligasi atau efek utang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Sementara, 5 hingga 20 persennya akan diinvestasikan pada produk pasar uang seperti deposito dan surat utang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Hasil imbal reksadana pendapatan tetap juga dipengaruhi oleh suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Tingkat suku bunga acuan juga berbanding terbalik dengan pertumbuhan nilai reksadana pendapatan tetap. Misalnya, harga obligasi turun maka suku bunga acuan akan naik.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu 2 hingga 5 tahun dan ingin mendapatkan hasil yang lebih besar dari deposito dan reksadana pasar uang, Anda bisa memilih reksadana pendapatan tetap.

Bagaimana, sudah tertarik dengan investasi reksadana ini? Jika Anda adalah pemula dalam melakukan investasi, Anda bisa mencoba investasi reksadana bersama BMoney. Aplikasi terbaru milik Bukalapak ini sangat praktis, nyaman, dan aman. Selain itu, BMoney juga menawarkan banyak kelebihan yang bisa membuat Anda tambah cuan! Tentunya BMoney sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: