Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Harga BBM Berpotensi Meningkatkan Angka Kemiskinan

Kenaikan Harga BBM Berpotensi Meningkatkan Angka Kemiskinan Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lonjakan harga minyak dunia tak ayal membuat pemerintah Indonesia membuka kemungkinan untuk melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Meski begitu penyesuaian tersebut rasanya harus dipikirkan kembali untuk menghindari meningkatnya angka kemiskinan. 

"Kalau berbicara dampak (penyesuaian tarif BBM subsidi) menurut saya tentu akan berdampak terutama ke inflasi daya beli dan juga potensi ke tingkat kemiskinan," ujar Ekonom Centre of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (1/9/2022). 

Yusuf mengatakan, dampak ke inflasi selama ini inflasi yang didorong oleh kenaikan harga BBM selalu relatif signifikan, artinya ketika pemerintah menaikkan harga BBM selalu diikuti dengan kenaikan inflasi.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Bakal Tekan Daya Beli Masyarakat

"Hal yang bisa kita lihat ketika pemerintah mengambil kebijakan ini di tahun 2018 silam dan ketika pemerintah menurunkan harga BBM, di saat yang bersamaan inflasi juga ikut turun, artinya memang ada korelasi positif antara kenaikan harga BBM dan inflasi secara umum," ujarnya. 

Lanjutnya, kenaikan inflasi sudah tentu akan memengaruhi daya beli masyarakat secara sederhana ketika inflasi meningkat artinya harga bahan pokok meningkat.

Begitupun pendapatan yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk suatu produk tertentu menjadi lebih mahal sehingga mereka berpotensi untuk sementara waktu menunda keinginan konsumsi mereka. 

"Sudah tentu kondisi ini merupakan bukan kondisi yang ideal apalagi kalau kita berbicara konteks mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dalam pos konsumsi rumah tangga sehingga menurut saya kelompok pendapatan menengah ke bawah peluang pertumbuhannya kan relatif lebih marginal jika dibandingkan dengan pertumbuhan kelompok pendapatan menengah ke atas," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: