Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proses Restrukturisasi WanaArtha Masih Terhambat Karena Hal Ini

Proses Restrukturisasi WanaArtha Masih Terhambat Karena Hal Ini Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pemegang polis Wanaartha Life (WAL) memberikan dukungan kepada pemegang  saham pengendali perusahaan yang tengah melakukan langkah praperadilan, demi kelancaran proses restrukturisasi.

“Dengan menempuh langkah ini (praperadilan), berarti ada keyakinan owner bahwa dirinya tidak bersalah dan benar-benar ingin melakukan upaya-upaya mengembalikan simpanan kami. Itu tabungan keluarga saya. Kami simpan bertahun-tahun. Saat ini bahkan tidak bisa saya pakai untuk berobat,” ucap salah satu pemegang polis, Shanty.

Shanty khawatir bila penetapan tersangka pemegang saham berlanjut, maka akan membuat semua upaya pengembalian dana ke nasabah akan deadlock. “Saya tetap berusaha berpikir asas praduga tak bersalah. Semoga semua upaya hukum bisa menunjukkan kebenaran pada akhirnya,” kata dia berharap.

Baca Juga: Lakukan Restrukturisasi, Wanaartha Life Tingkatkan Pelayanan Nasabah

Pemegang polis lainnya, Fransesca Lie mengungkapkan keheranannya  pemegang saham justru ditetapkan sebagai tersangka. Terlebih, perusahaan dan para tersangka dikenalnya memiliki track record baik. 

Dia khawatir hal ini akan mengganggu proses restrukturisasi bagi nasabah WAL akan terganggu bila pemegang saham konsentrasinya juga terganggu.

“Track record perusahaan ini bukan setahun dua tahun, sudah 48 tahun dan Bu Evelina pernah menjabat Ketua AAJI. Kita berharap Bu Evelina memenangkan praperadilan agar bisa mengurusi kembali perusahaannya,” harapnya.

Mantan manajemen WAL, Mahal, juga berharap praperadilan dapat memulihkan nama baik ketiga tersangka, termasuk Evelina. “Jujur saya kaget. Padahal Ibu Evelina benar-benar mau memajukan asuransi di Indonesia,” ucapnya.

 Dia yakin pemegang saham tidak akan melakukan tindakan yang disangkakan pada mereka. Sebab WAL merupakan legacy dari keluarga. Jadi, tidak mungkin merusak reputasi perusahaan keluarga. 

“Saya yakin Ibu Evelina tidak bersalah. Saya lihat beliau tidak mau mencelakakan perusahaan sendiri. Ibu Evelina Komisaris WAL, dia juga Sekjen Asuransi ASEAN. Dia ke kantor hanya untuk urusan urgent. Karena selalu aktif di luar untuk mewakili WAL,” katanya.

Terkait upaya praperadilan, Mahal dan kalangan pemegang polisi mendukung apa yang dilakukan pemegang saham. 

Sementara itu, Pakar Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar singkat menyebut, langkah ketiga tersangka memohon praperadilan merupakan langkah yang menurutnya sah. Pemegang saham yang merasa keberatan terhadap penetapan tersangka, harus mengajukan keberatan formal melalui upaya hukum tersebut.

Sementara itu, Kuasa Hukum ketiga tersangka, Fajri Yusuf menjelaskan bila upaya praperadilan sendiri, ditempuh karena langkah mereka memperhatikan nasib para nasabah menjadi terhalang karena penetapan tersangka ini, terutama proses restrukturisasi bagi nasabah WAL.

“Apabila klien kami terdesak, terpepet, terinjak terus menerus, tentu kemampuannya untuk memperhatikan nasib nasabah menjadi terbatas atau terhalang,” ujarnya kepada wartawan, Jumat  (2/9).

Baca Juga: Kinerja Bisnis Asuransi Rama Terus Terjaga

Fajri menekankan, pemegang saham selama ini mendukung penuh setiap pemeriksaan pihak Kepolisian demi mendapatkan para pelaku di kasus ini, yakni direksi lama dan manajemen lama WAL.  

Sayangnya, upaya untuk mempertanyakan ini  kepada hakim tunggal praperadilan untuk membatalkan penetapan tersangka oleh Bareskrim Polri harus menunggu lebih lama. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri tidak hadir dalam persidangan praperadilan awal pekan ini. 

“Persidangan praperadilan yang diajukan oleh klien kami selaku pemohon ditunda selama satu minggu ke depan. Dikarenakan pihak termohon dalam hal ini Bareskrim tidak hadir pada persidangan, maka hakim tunggal memutuskan untuk melakukan pemanggilan ulang kepada termohon untuk hadir pada persidangan berikutnya,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut Ia menuturkan jika pemegang saham juga sudah melakukanpenggantian seluruh susunan direksi dan manajemen. Dengan begitu,kata Fajri, WAL telah bersih dari manajemen lama yang diduga melakukan rangkaian dugaan tindak pidana perasuransian sebagaimana dilaporkan oleh para nasabah ke Bareskrim Polri.

 “Yang saat ini klien kami lakukan, selain mempertahankan nama baik Wanaartha yang sudah berdiri sejak lama, juga memperhatikan nasib para pemegang polis/ nasabah tentunya,” terang Fajri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: