Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBM di SPBU Swasta Lebih Murah Hingga Pemerintah Desak Naikkan Harga, Mulyanto: Pemerintah Lebay!

BBM di SPBU Swasta Lebih Murah Hingga Pemerintah Desak Naikkan Harga, Mulyanto: Pemerintah Lebay! Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Swasta jauh lebih murah dibandingkan dengan BBM Bersubsidi dari pemerintah. Ini menjadi pertanyaan sejak SPBU Vivo menjual harga BBM Revvo 89 yang sebesar Rp8.900 per liter saja.

Kemudian muncul perintah pemerintah yang mendesak Vivo menaikan harga BBM agar tidak lebih murah. Hal ini ditanggapi oleh anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto yang meminta pemerintah tidak over acting alias lebay.

Menurutnya Pemerintah tidak berhak dan berwenang mengatur harga bawah BBM non subsidi dari operator swasta.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Jadi Tantangan Percepatan Program EBT

"Harga BBM yang murah ini kan menguntungkan masyarakat. Di tengah harga BBM subsidi Pertalite RON 90 yang seharga Rp10.000 per liter," kata Mulyanto.

Mulyanto pun minta Pemerintah membuka data harga pokok produksi (HPP) BBM bersubsidi yang berlaku selama ini. Ia merasa ada yang aneh terkait kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi dua hari lalu. 

Karena pada saat yang sama harga BBM non subsidi di Pertamina, Shell dan Vivo malah diturunkan, menyusul anjloknya harga minyak dunia.

Baca Juga: Total Bansos BBM 2022 Hingga Rp24,17 Triliun Dibagi Jadi 3 Jenis, Ini Daftarnya

Untuk BBM jenis Revvo 89 yang harga sebelumnya Rp9.290 per liter turun menjadi Rp8.900 per liter. Akibatnya masyarakat menyerbu SPBU Vivo.

SPBU Vivo adalah perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia sebelumnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI). 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: