Tegas! Bos BI: Perlu Adanya Sinergi Seluruh Pihak dalam Mengembangkan Eksyar Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI secara kontinyu melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui sinergi dan kolaborasi bersama.
Mengutip dari siaran resminya, Perry menegaskan perlu adanya kerja sama seluruh pihak secara berjamaah dalam pengembangan eksyar di Indonesia termasuk memfokuskan kegiatan yang lebih berdampak terhadap capaian yang diharapkan. Dalam hal ini, Jawa Timur sebagai salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia, memerlukan upaya refocusing dalam pengembangannya dengan didukung oleh digitalisasi melalui QRIS dan BI Fast.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tegaskan Empat Langkah Wujudkan Indonesia Maju
Lebih lanjut, Perry menambahkan, perlunya pengembangan pusat keuangan syariah seperti Perbankan dan unit-unit usaha syariah berbarengan dengan keuangan sosial syariah seperti Zakat, Infaq dan Shodaqoh produktif.
Akselerasi ekonomi syariah (eksyar) khususnya di wilayah Jawa untuk pemulihan ekonomi yang inklusif dapat diwujudkan melalui implementasi 3 (tiga) langkah utama. Pertama, inisiasi program Hilirisasi Produk Rempah dengan fokus pada inkubasi hingga ekspor guna mendorong UMKM menembus pasar produk halal dunia (Go Global).
Kedua, kerja sama pemasaran produk-produk halal melalui E-commerce dengan kanal pembayaran melalui QRIS dan BI Fast (Go Digital). Ketiga, peran pesantren dalam mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui Social Partnership for Food Security (Go Agriculture). Demikian mengemuka dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa, di Surabaya, Kamis (8/9/2022).
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menyampaikan dukungannya dalam mendorong percepatan perluasan ekonomi dan keuangan syariah guna membumikan ekonomi syariah di Jawa Timur. Khofifah mengungkapkan pengembangan eksyar harus dimulai dengan membangun kapabilitas pelaku usaha eksyar utamanya dari sisi UMKM yang diwujudkan melalui program pembinaan, dukungan pembiayaan, serta aspek lainnya sehingga resonansi pengembangan di tataran eksyar nasional semakin kuat dan berdaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif.
FESyar Jawa 2022 mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa untuk Memperkuat Pemilihan Ekonomi Jawa yang Inklusif" relevan dengan kondisi terkini dan diharapkan mampu meningkatkan peran serta sinergi ekonomi syariah Jawa agar dapat berperan sebagai outlet ekonomi dan keuangan syariah di level regional khususnya wilayah Jawa.
FESyar Jawa merupakan rangkaian kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 yang akan diselenggarakan pada 5-9 Oktober Oktober 2022 di Jakarta, sebagai pamungkas dari 2 (dua) gelaran FESyar sebelumnya untuk di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Sumatera yang diselenggarakan di Provinsi Aceh dan Makassar. Gelaran FESyar Jawa mengangkat Ambience History of The Great Walisongo sebagai bentuk apresiasi kepada wali songo melalui keindahan nada dan tari, serta mempersembahkan FESyar sebagai upaya menguatkan nilai-nilai Islam di Jawa.
Baca Juga: Yakin Indonesia Bisa, Bos BI: Mari Kita Buka Kembali Jalur Rempah-rempah Nusantara Menuju Global
Rangkaian Fesyar Jawa dilaksanakan secara hybrid, terdiri dari Sharia Forum dan Sharia Fair yang diselenggarakan pada 8 – 10 September 2022. Adapun kegiatan offline terselenggara di Atrium Tunjungan Plaza 3 dan 6 Surabaya serta terintegrasi dalam satu platform online yang dapat diakses melalui tautan fesyarjawa.com.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: