Sebanyak 73,7 persen, yakni 204,7 juta orang dari total populasi di Indonesia sudah terhubung dengan internet. Bahkan selama setahun terakhir, terjadi penambahan 2,1 juta pengguna dengan rata-rata durasi 8 jam 36 menit dan 94,1 persen mengaksesnya melalui perangkat mobile.
Untuk itu penting bagi masyarakat cakap bermedia digital, tak hanya mampu mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat digital dalam lanskap digital saja, namun juga mesin pencarian, aplikasi percakapan, media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital.
Baca Juga: Intoleransi Merebak di Internet, Budaya Digital Harus Dibarengi dengan Nilai-nilai Pancasila
"Jika bicara dompet digital, loka pasar pastinya kita bicara tentang transaksi. Paling penting saat kita bertransaksi selain nyaman kita juga harus pastikan aman," ujar Founder of Coffee Meets Stock, Billy Tanhadi, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Rabu (7/9/2022).
Lebih lanjut ia pun membagikan tips agar transaksi keuangan digital di loka pasar aman, seperti mengikuti prosedur cara pembayaran.
Dalam loka pasar juga ada sistem apabila barang belum sampai atau tertukar, uang pun bisa kembali. Mengenai aplikasi percakapan dan media sosial, sebagian masyarakat Indonesia juga sudah memakainya, bahkan 191 juta merupakan pengguna aktif.
Dengan fungsinya untuk bersosialiasi dan berkomunikasi media sosial dan aplikasi percakapan rentan disusupi berita hoaks.
Sehingga pengguna harus memiliki kecakapan digital mengindentifikasi informasi yang masuk dan lebih kritis saat akan membagikan ulang. Apalagi media sosial menjadi sarana paling efektif untuk menyebarkan berita.
Media sosial biasa dimanfaatkan untuk hiburan, menambah teman, sebagai tempat belajar dan beropini, juga media berkarya. Bahkan setiap orang bisa lebih produktif dengan sosial media, caranya dengan memproduksi konten dan menghasilkan uang.
"Jangan gunakan sosial media hanya untuk menghabiskan waktu, kalau tadi ada manfaat hiburan bukan berarti 24 jam hiburan terus," katanya lagi.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder of Coffee Meets Stock, Billy Tanhadi, Relawan TIK Indonesia, Shodiqul Masduki dan Praktisi Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Lilik Yulianah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.iddan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: