Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Think Tank Amerika: Terlepas dari Pengaruh Media China di Asia Tenggara, Publik Masih Skeptis

Think Tank Amerika: Terlepas dari Pengaruh Media China di Asia Tenggara, Publik Masih Skeptis Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung

Untuk Indonesia, laporan Freedom House mencatat bahwa upaya pengaruh media China meluas antara 2019 dan 2021.

“Beijing telah berhasil mendorong perjanjian baru dengan kantor berita nasional negara itu dan jaringan televisi free-to-air utama, membuka akun media sosial diplomatik baru, dan mengimbau komunitas Muslim Indonesia melalui perjalanan ke Xinjiang yang menyajikan perspektif yang dikendalikan pemerintah tentang daerah,” katanya.

Baca Juga: Partai Komunis China: Tuan Xi dan Presiden Putin Kembangkan Tatanan Internasional Baru

China telah dituduh oleh berbagai badan, termasuk Kantor Hak Asasi Manusia PBB, atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk penahanan warga Uyghur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang. Beijing telah membantah klaim ini.

“Ada fokus khusus pada masalah Laut China Selatan yang kontroversial dan pada hubungan Manila dengan Amerika Serikat. Salah satu narasi utama menggambarkan China sebagai 'teman' yang lebih baik bagi Filipina daripada Amerika Serikat, terutama selama pandemi Covid-19," tulis laporan Freedom House di Filipina.

Ini mencatat bagaimana media pemerintah China sering mengutip sumbangan vaksin China ke Filipina sambil menyerang kebijakan AS, menunjukkan misalnya bahwa AS mempolitisasi penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.

“PKC menyerukan ‘kerja sama yang saling menguntungkan’ antara China dan Filipina dalam sengketa Laut China Selatan, menekankan bahwa kepentingan bersama kedua negara jauh lebih besar daripada perbedaan mereka,” tambah Freedom House.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: