Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membangun Generasi Emas Berpikir Kritis

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bangsa Indonesia harus bersinergi mewujudukan Generasi Emas pada 2045 atau 100 tahun setelah Indonesia merdeka. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi salah satu penopang.

Indonesia mendapat bonus demografi pada 2045. Sebanyak 70 persen jumlah penduduk Indonesia dalam usia produktif (15-64 tahun). 30 persen sisanya merupakan penduduk tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun).

Baca Juga: Menko PMK Ungkap 5 Life Skill Penting untuk Capai Generasi Emas 2045!

"Dalam mengelola bonus demografi, faktor pendidikan sangat menentukan. Pendidikan bukanlah persoalan mudah, bila ditanamkan sekarang, baru dapat dirasakan 10 hingga 20 tahun mendatang," kata VP-Head of Marketing East Java Bali Nusra, PT Indosat Tbk, Heny Tri P., SE, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (13/9/2022).

Berpikir kritis menjadi salah satu pendidikan yang harus diberikan kepada generasi emas. Masifnya kemajuan teknologi membuat setiap individu mudah mendapatkan informasi. Dengan memiliki pola pikir kritis, netizen bisa menyaring kebenaran dari informasi.

Baca Juga: Bidik Generasi Emas di 2045, Indonesia Kudu Jaga Kualitas SDM

Generasi muda, lanjut Heny, harus memiliki rasa kepedulian. Ketika menemukan berita-berita positif, bisa membangun semangat, dan berguna untuk orang lain, segera sebarluaskan ke komunitas yang memerlukan.

"Kalau negatif sebaliknya. Kita tahu ada tanda-tanda, misal terlalu provokatif, tidak berguna dan berhubungan dengan kemajuan kita, tidak usah dipublikasikan ke pihak-pihak lain," kata Heny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: