Soroti Pernyataan Hasto Soal BBM Era SBY, Balasan Demokrat Keras: Sampai Sekarang PDIP Gak Ikhlas!
Menanggapi statement Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) yang membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Joko Widodo (Jokowi), Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut bahwa PDIP tidak ikhlas menerima kemenangan besar yang diperoleh pihaknya pada saat itu.
"Sampai sekarang PDIP nggak ikhlas. SBY menang besar, kemiskinan menurun drastis, pendapatan. Beda dengan sekarang," kata Herzaky pada saat dihubungi, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: PDIP Sebut Pemilu 2009 Penuh Kecurangan, Juru Bicara Demokrat Sindir Harun Masiku yang Masih Buron
Dia menyebut bahwa indikator keberhasilan bukan hanya tentang kuantitatif, tetapi apa yang dirasakan masyarakat dengan adanya kebijakan pemerintah. Herzaky juga menyebut bahwa pada saat kepemimpinan SBY, pihak oposisi yang dimotori mahasiswa tidak dikriminalisasi.
"Dulu kita bisa membaca keinginan publik. Bukan bangunan-bangunan saja. Ini bedanya SBY. Rakyat itu pembangunan buat rakyat, bukan rakyat buat pembangunan. Ini kunci kemenangan SBY," katanya.
Herzaky memaparkan, jika bicara mengenai subsidi, pihaknya menaikkan harga sesuai dengan harga minyak dunia. Dia menilai, pada era Jokowi menaikkan harga BBM tidak transparan.
"Jokowi periode pertama ke mana uangnya? Ke mana selisihnya? Pernah turun nggak? Kenapa nggak diturunin? Kalau mau bicara tuduhan-tuduhan, ya, masyarakat silakan bandingkan. Ketika harga minyak dunia melonjak tinggi, batu kami naikkan, begitu harga minyak dunia turun, ikut diturunin," katanya.
Dia mempertanyakan, harga minyak bumi di bawah US$80 hingga US$82 tidak memiliki alasan yang kuat dengan harga yang sebelumnya. Dengan begitu, Herzaky menyebut bahwa pihak PDIP mestinya tidak asal menuduh pihaknya terkait dengan kenaikan harga BBM.
"Kami naikkan saat di atas uS$120 per barel dinaikkan. Saat turun, kami turunkan harga BBM. Harga di Jokowi pernah seperlima, memang harga BBM pernah seperlima? Diturunin saja nggak," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum