Kapal Perang Amerika dan Kanada Cari Gara-gara di Selat Taiwan, Awas China Bisa Murka
Komentar itu mengulangi janji untuk membela Taiwan yang sebelumnya telah dibuat Biden, meskipun pada hari Minggu ia merinci bahwa "pria dan wanita AS" akan terlibat dalam upaya tersebut.
Kepala Hubungan Media Kementerian Pertahanan Kanada Daniel Le Bouthillier mengkonfirmasi Kanada berpartisipasi dalam transit pada hari Selasa.
Baca Juga: Amerika Berniat Jadi Sponsor Militer Resmi buat Taiwan, China Buka-bukaan Dampak Tak Terduganya
“Menyusul kunjungan pelabuhan di Jakarta, Indonesia, dan Manila, Filipina, HMCS Vancouver berlayar melalui Selat Taiwan bersama USS Higgins, karena ini adalah rute navigasi paling langsung. Pelayaran ini dilakukan sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional, termasuk laut lepas. hak navigasi sebagaimana digariskan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut," kata Le Bouthillier kepada CNN.
Pesawat dan kapal China hadir melalui "berbagai bagian" transit kapal AS dan Kanada, militer AS mengkonfirmasi, tetapi "semua interaksi dengan pasukan militer asing selama transit konsisten dengan standar dan praktik internasional dan tidak berdampak pada operasi," kata Langford.
Beijing dengan cepat mengutuk komentar akhir pekan Biden dan mengulangi peringatannya bahwa China memiliki "opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan" untuk mempertahankan integritas dan kedaulatan teritorialnya.
"Pernyataan AS secara serius melanggar prinsip satu-China dan ketentuan dari tiga komunike bersama AS-China. Ini juga merupakan pelanggaran serius terhadap komitmen penting yang dibuat oleh pihak AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," kata Kementerian Luar Negeri China. kata juru bicara Mao Ning dalam briefing Senin.
"Ini mengirim sinyal yang salah yang serius kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan. China mengungkapkan ketidakpuasannya yang kuat dan oposisi yang tegas dan telah membuat representasi serius ke pihak AS," tambah Mao.
Kapal perang AS dan Kanada terakhir melewati selat pada waktu yang sama 11 bulan lalu, ketika kapal perusak USS Dewey dan fregat HMCS Winnipeg melakukan perjalanan.
Setelah transit itu, Kolonel Senior Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa "AS dan Kanada membuat provokasi dengan sifat menjijikkan dan menimbulkan masalah dalam persekongkolan, yang secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas. melintasi Selat Taiwan."
Pemimpin China Xi Jinping mengatakan bahwa "penyatuan kembali" antara China dan Taiwan tidak dapat dihindari dan menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan. Ketegangan antara Beijing dan Taipei berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, dengan militer China mengadakan latihan militer besar di dekat pulau itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: