Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder India Gautam Adani Cetak Rp993 Triliun Hanya dalam Waktu 6 Bulan

Miliarder India Gautam Adani Cetak Rp993 Triliun Hanya dalam Waktu 6 Bulan Kredit Foto: Startsunfolded/Gautam Adani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada awal tahun keuangan di bulan Maret, Gautam Adani dan Mukesh Ambani bersaing ketat dalam Daftar Miliarder Real-Time yang disusun oleh majalah Forbes. Faktanya, Ketua Reliance Mukesh Ambani saat itu sedikit di depan Adani dengan kekayaan bersih USD90,7 miliar (Rp1.365 triliun).

Tetapi sejak itu, kekayaan bersih Mukesh Ambani tumbuh menjadi USD92,1 miliar (Rp1.386 triliun), menurut Forbes, sementara Adani telah meningkatkan kekayaan bersihnya sebesar USD66 miliar (Rp993 triliun) menjadi USD155 miliar (Rp2.333 triliun) yang sangat besar di bulan September, hanya dalam kurun waktu enam bulan.

Melansir NDTV di Jakarta, Jumat (23/9/22) Gautam Adani saat ini adalah orang terkaya kedua di dunia menurut Forbes, sekarang ia hanya di belakang Elon Musk. Orang India terkaya kedua, Mukesh Ambani, ditempatkan di urutan kedelapan dalam daftar. Kekayaan bersihnya 40 persen lebih rendah dari Adani.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp476 M, Mukesh Ambani Umumkan Beli Saham Mayoritas Perusahaan Amerika

Ini adalah pertama kalinya seseorang dari Asia menonjolkan diri di eselon teratas indeks kekayaan yang telah didominasi oleh pengusaha teknologi AS. Kenaikan meteorik ini telah didorong oleh diversifikasi konglomerat Adani.

Selama beberapa dekade, bisnis Adani terfokus pada sektor-sektor seperti pelabuhan, pertambangan batu bara dan pelayaran, area yang Bapak Ambani hindari di tengah investasi besar dalam minyak. Tapi selama setahun terakhir, itu berubah secara dramatis.

Dia perlahan mulai merambah ke petrokimia, energi dan media, sektor yang sudah mendominasi Reliance Ambani.

Sebagian besar terobosan baru Adani baru lahir, dan para ahli mengatakan dampak penuhnya sulit diukur dengan saksama. Namun persaingan antara kedua konglomerat diperkirakan akan mendominasi dan mungkin membentuk kembali lanskap bisnis India.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: