Pemahaman media digital harus menjadi modal menguatkan kebudayaan Indonesia. Setiap individu dapat berkontribusi dengan memperbanyak konten budaya, sehingga konten-konten negatif atau budaya asing tenggelam.
Sekarang dunia digital masih menjadi panggung budaya asing. Imbasnya, banyak anak muda Indonesia tidak tahu budaya-budaya lokal, seperti permainan gerobak sodor atau bentengan.
“TikTok banyak dengan yang joget-joget, kita penuhi dengan konten edukasi. Kita perbanyak konten positif, sehingga konten-konten negatif seperti itu tenggelam,” kata Dosen Universitas Ibrahimy Situbondo, Ketua RTIK Situbondo, Shokhibul Mighfar, M. Pd.I saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Hati-hati, Kekerasan Seksual Bisa Menyerang di Media Sosial
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Menurut Shokhibul, konten budaya yang dihasilkan tidak perlu berat. Setiap individu dapat memulainya dari hobi atau aktivitas keseharian. Misal di pesantren, santri harus cium tangan ketika bertemu kiai, ustaz, guru-guru, atau orang yang dihormati. Maka buatlah konten mengenai cara cium tangan yang benar seperti apa.
“Ini budaya ketimuran, budaya kita, budaya kakek nenek kita, dan budaya bangsa kita. Karenanya, pakaikan di situ bagaimana salim, bagaimana salaman yang benar. Ini bisa dicontohkan di situ, sesuai keyakinan masing-masing,” kata Shokibul.
Baca Juga: Bukan Hanya Pembuat Konten Negatif, Penyebar pun Bisa Dipidana
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta mengundang Dosen Universitas Ibrahimy Situbondo, Ketua RTIK Situbondo, Shokhibul Mighfar, M. Pd.I.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: