Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Jadi Kiblat Ekonomi Syariah di Dunia, Indonesia Harus Fokus pada Empat Hal Ini

Ingin Jadi Kiblat Ekonomi Syariah di Dunia, Indonesia Harus Fokus pada Empat Hal Ini Kredit Foto: KemenKopUKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Teten Masduki mengatakan untuk dapat mencapai visi sebagai negara pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia dapat diwujudkan dengan memfokuskan ke empat faktor. 

Teten menyebut faktor pertama adalah pengembangan pasar industri halal di dalam dan luar negeri, di antaranya mengakselerasi sertifikasi halal agar diterima konsumen di dalam dan luar negeri.

"Mendorong pengembangan kapasitas para pelaku usaha halal terutama domestik dan UMKM hingga memfasilitasi kegiatan intermediasi matching dan ekspor produk halal ke negara-negara tujuan utama," ujar Teten dalam acara Indonesia Islamic Economic Forum, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Aset Industri Keuangan Syariah Indonesia Tembus Rp2.050 Triliun

Sedangkan yang kedua adalah pengembangan industri keuangan syariah nasional, di antaranya dengan mendorong penguatan aspek permodalan industri keuangan syariah.

"Mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, hingga linkage antara keuangan syariah dengan industri halal," ucapnya.

Teten melanjutkan, faktor ketiga adalah investasi bersahabat yang melibatkan pengusaha di daerah, di antaranya dengan mendorong kemitraan yang saling menguntungkan antara usaha besar dan usaha kecil.

"Mendorong program linkage dengan pengusaha di daerah-daerah, membangun ekosistem halal value chain melalui integrasi antara unit-unit usaha baik kecil, menengah, dan besar hingga fasilitasi akses permodalan bagi UMKM," ungkapnya.

Terakhir adalah pengembangan ekonomi syariah dari desa dan pesantren secara berkelanjutan, di antaranya dengan mendorong program-program pemberdayaan berbasis pesantren dan komunitas  di pedesaan.

"Membangun sistem supply chain yang bersifat hand-to-hand hingga pengembangan dan peningkatan kapasitas unit usaha pesantren," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: