TGIPF Sebut Gas Air Mata di Kanjuruhan Kedaluwarsa: Senjata untuk Melumpuhkan bukan Mematikan
"Hari itu dia pulang tidak merasakan apa-apa, tapi besoknya dimulai dengan (mata) hitam, setelah itu kemudian matanya, menurut dokter perlu waktu sebulan untuk kembali normal, itu pun kalau bisa normal," jelasnya.
Baca Juga: Tim TGIPF Temui Sebagian Besar Pihak Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Berikut Laporannya!
Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengakui bahwa gas air mata yang ditembakkan pada saat kerusuhan berlangsung di Kanjuruhan sudah memasuki tanggal kedaluwarsa. Kendati begitu, dia menyebut gas air mata itu mengalami penurunan kandungan zat kimia.
"Kalau makanan, ketika kedaluwarsa makanan itu ada jamur ada bakteri yang bisa mengganggu kesehatan. Kebalikannya dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya berkurang," kata Dedi dalam konferensi pers di Gedung TNCC Mabes Polri, Senin, 10 Oktober 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: