Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi G20, Siap Atasi Risiko Kerawanan Pangan

Sinergi G20, Siap Atasi Risiko Kerawanan Pangan Financial and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) Presidensi G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali. | Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, Presidensi G20 Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tepat untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk risiko kerawanan pangan.

"G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat tentang ketahanan pangan dan gizi, termasuk dengan bekerja sama dengan inisiatif lain," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers dari pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM) yang pertama di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani: Pentingnya Presidensi G20 Bangkitkan Pengembangan Infrastruktur Pascapandemi

Dalam perhelatan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM), para Menteri Keuangan dan Pertanian G20 berkumpul untuk menindaklanjuti hasil pertemuan Deputi Keuangan dan Pertanian G20 pada minggu lalu terkait permasalahan ketahanan pangan dunia. Permasalahan ketahanan pangan telah menjadi perhatian forum G20, sebagaimana isu tersebut telah diangkat dalam High-Level Seminar: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity serta Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ketiga pada Juli 2022 lalu.

Beberapa inisiatif global telah diluncurkan oleh organisasi regional, internasional, dan bahkan secara mandiri oleh beberapa negara untuk menghadapi permasalahan ketahanan pangan, seperti the UN Global Crisis Response Group (GCRG), the G7 Global Alliance for Food Security (GAFS), the Global Agriculture and Food Security Program (GAFSP), International Finance Institutions Action Plan, dan Global Development Initiative. 

Selain itu, Bank Dunia telah berkomitmen untuk menyediakan US$30 juta dalam pendanaan baru atau yang sudah ada untuk proyek terkait ketahanan pangan dan nutrisi untuk beberapa tahun ke depan. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pun turut menyediakan perkembangan kondisi pasar pangan, termasuk melalui G20 Agricultural Market Information System.

Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk memanfaatkan semua perangkat kebijakan (policy tools) dalam mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk ketahanan pangan. 

Baca Juga: Cap Kadrun Memuakkan, NasDem dan Anies Baswedan Dibela Lawan: Butuh Perubahan, Bukan Jebakan Buzzer!

Forum G20 akan terus mengambil langkah bersama secara cepat dalam menghadapi permasalahan ketahanan pangan dan nutrisi, termasuk dengan bekerja sama dengan inisiatif lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: