Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Achmad Nur Hidayat Soroti Keterangan Humas Polri Terkait Penyebab Tewasnya Ratusan Korban di Tragedi Kanjuruhan, Simak!

Achmad Nur Hidayat Soroti Keterangan Humas Polri Terkait Penyebab Tewasnya Ratusan Korban di Tragedi Kanjuruhan, Simak! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus Tragedi Kanjuruhan Berdarah yang menjadi catatan kelam sejarah sepak bola dunia memasuki babak baru dengan sejumlah perkembangan yang ada.

Seiring dengan penetapan status tersangka terhadap beberapa pihak, Polri membeberkan penyebab tewasnya ratusan orang saat tragedi berdarah tersebut. Namun, pernyataan penyebab kematian yang Polri sampaikan dinilai kurang tepat karena terkesan menghindari anggapan Gas Air mata yang ditembakan anggota polisi yang menjadi penyebab utama.

“Dengan mengutip pendapat para ahli Humas polri tersebut ingin menekankan atau bahkan melakukan framing bahwa penyebab kematian seratusan orang lebih para supporter itu bukan akibat gas air mata. Akan tetapi karena berdesakan dan kehabisan oksigen,” jelas Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Jumat (14/10/22).

Baca Juga: Achmad Nur Hidayat Sebut Pencopotan Kapolres Malang Terkait Tragedi Kanjuruhan Belum Cukup: Kapolda Jatim dan Iwan Bule Harus Tanggung Jawab

Achmad menyayangkan apa yang menjadi pernyataan dari pihak Polri yang mengklaim mengutip keterangan para ahli terkait penyebab kematian.

Padahal, menurut Achmad tim gabungan khusus yang ditugaskan masih bertugas mengumpulkan bukti-bukti yang ada sehingga lebih baik pihak kepolisian menunggu hasil yang ditemukan tim yang berwenang.

“Kita patut menyayangkan apa yang disampaikan Humas polri tersebut. Karena saat ini Tim Gabungan TGIPF Kanjuruhan yang sudah dibentuk yang diketuai MenKoPolhukam Mahfud MD sedang bekerja di lapangan mengumpulkan seluruh bukti bukti yang ada. Tim yang beranggotakan para profesional dan akademisi ini saat ini tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak,” jelas Achmad.

Achmad pun menyoroti penggunaan gas air mata dalam stadion yang memang sudah dilarang oleh FIFA Selaku federasi sepak bola dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: