Terdapat 700 Juta Penyandang Disabilitas di Asia-Pasifik, Ini Harapan Kemensos Digelarnya HLIGM-FRPD
Adapun, yang ketiga, yakni keberpihakan pemerintah terhadap penyandang disabilitas agar mereka bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak, serta menumbuhkan kepedulian terhadap mereka.
“Kita coba menghidupkan kembali gotong royong supaya kita peduli kepada saudara-saudara kita dengan memberikan permakanan atau makanan untuk saudara-saudara kita, penyandang disabilitas, lewat gotong royong dari warga sekitarnya dengan bantuan uang dari pemerintah, bentuk saling peduli kepada sesama,” ucap Risma.
Baca Juga: Janji Kemenkeu untuk Dukung Program ATENSI Milik Kemensos
Tiga hal itu, disebutnya, sebagai terobosan yang akan dibagikan oleh Indonesia pada pertemuan bersama negara-negara Asia-Pasifik. “Kemudian, Indonesia berharap juga bisa belajar dari negara lain, dengan harapan bisa memperkaya negeri kita sendiri,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan pertemuan ini akan menyampaikan progres dari 10 tujuan yang tertuang dalam strategi Incheon.
Serta menghasilkan draft "Jakarta Declaration" untuk di implementasikan dalam pemenuhan hak-hak disabilitas selama 10 tahun ke depan.
"Pertemuan ini juga menyampaikan beberapa tantangan dan rekomitmen ke depan plus hal-hal baru teknologi, Covid-19, dan afirmasi private sector. Semua ini dituangkan di draft Jakarta Declaration sehingga penting sekali pertemuan tiga hari ke depan," ucap Armida.
Baca Juga: Tiba di Pontianak, Wapres Serahkan Bantuan Kemensos dan BPJAMSOSTEK kepada Warga
Sebagai informasi, pertemuan HLIGM-FRPD akan diikuti 31 negara anggota, 10 badan PBB, 12 pejabat setingkat menteri/kepala badan dari 11 negara, tiga negara asosiasi dan 50 organisasi masyarakat sipil di wilayah Asia Pasifik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: