Kurang Sopan Santun Saat Gunakan Media Sosial, Netizen Indonesia Harus Terapkan Nilai Pancasila
Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat sopan, tapi di ruang nyata. Hal ini lantaran Indonesia memiliki adat ketimuran yang tidak dimiliki orang barat yaitu dengan tutur kata sopan dan menghormati orang yang lebih tua.
"Tapi mengapa berbeda saat berada di media digital? Netizen Indonesia kurang memiliki sopan santun bahkan dicap sebagai negara paling tidak sopan se-Asia Pasifik," ujar Kepala Bidang Pelatihan Masyarakat dan Relawan TIK Blitar, Wahyu Dwi Prasetyo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/8/2022).
Baca Juga: Masih Didominasi Media Sosial, Waspada Saluran Penyebaran Hoaks di Era Digital
Sementara tantangan budaya digital semakin kuat dengan mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, hingga kebebasan berekspresi yang kebablasan. Tantangan ini masih ditambah dengan masyarakat yang belum menyadari hak-hak digitalnya, serta menghargai hasil karya orang lain di ruang digital.
Sementara dalam berbudaya digital, untuk dapat menerapkan kesopanan warga digital seharusnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Mulai dari sila pertama hingga sila kelima, Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu cinta kasih terhadap sesama. Sila kedua kesetaraan dalam memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi.
Sementara sila ketiga harmoni, mengutamakan kepentingan bersama dan sila keempat nilai demokratis memberi kesempatan setiap warga digitak untuk berekspresi namun tetap bertanggung jawa. Kemudian sila kelima gotong-royong yang dibangun bersama agar ruang digital tetap aman dan etis bagi setiap pengguna.
Selain itu di zaman serba digital ini, seharusnya platform yang ada dimanfaatkan untuk melestarikan budaya. Dengan demikian manfaat teknologi akan lebih terasa jika digunakan untuk hal positif seperti pelestarian budaya dibanding diisi dengan konten-konten dan komentar negatif.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi
Baca Juga: Fakta atau Hoax, Begini Cara Bedakan Benar Tidaknya Informasi dari Media Sosial di Era Digital
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets Stock Billy Tanhadi, Kepala Bidang Pelatihan Masyarakat dan Relawan TIK Blitar, Wahyu Dwi Prasetyo, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar