Sering Disindir PDIP Usai Deklarasikan Anies Baswedan, Nasdem: Harusnya Partai Besar, Berpikir Besar, Berjiwa Besar!
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyindir Partai Nasdem. Nasdem diketahui telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres meski partai besutan Surya Paloh itu masih tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi.
"Rakyat sudah jelas bisa memahami siapa (partai) yang saya maksudkan," kata Hasto, memulai sindirannya ketika diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Ahad (30/10/2022).
Pada Jumat (28/10/2022), Hasto juga telah menyindir Nasdem. Dia secara tersirat menyebut Nasdem tidak disiplin mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Baca Juga: Soal Isu Presiden Jokowi Mau Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP: Kalo Saya Jadi Bu Mega, Ya Ngamuk!
"Jangan kita tidak disiplin. Mengaku mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi," kata Hasto.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan pernyataan Hasto yang kerap menyindir Nasdem menunjukkan kualitas berpikir seseorang.
Baca Juga: AHY Tak Bisa Lepaskan SBY, Jadi Beban Buat Anies Baswedan dan NasDem: Maka Jelaslah Aher...
"Harusnya partai besar berpikir besar berjiwa besar. Seharusnya kita mendapatkan pembelajaran yg banyak dari sosok seorang sekjen partai besar. Tapi kelakuannya kerdil, cara berpikirnya kerdil, cara bertindaknya kerdil dan ini memprovokasi. Tidak patut dan tidak layak lah," kata Willy kepada Republika, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Luhut Tegaskan Dirinya Gak Mau Jadi Duet Anies Baswedan, Harapan Elite NasDem Hancur Seketika!
Ia mengatakan selama ini PDIP punya banyak stok kader hebat. Namun yang dilakukan Hasto menurutnya menunjukkan kekerdilan jiwa dan pikiran seseorang. "Saya sangat menyayangkan itu," ujarnya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan sikap PDIP yang meributkan langkah Partai Nasdem. Padahal partai pendukung Jokowi lain juga membuat koalisi.
"Ada lingkaran kecil, KIB, itu lingkaran kecil, kenapa tidak diributkan. Prabowo deklarasi kenapa tidak diributkan? Ini termasuk cara berpikir siapa yang tidak etis, yang memulai ketidaketisan ini siapa," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty