Bikin Jepang Waswas gegara Rudal, Korea Utara Cuma Mau Diperhatiin Amerika?
Kredit Foto: AP Photo/
Dalam tes sebelumnya, terlihat bahwa kendaraan re-entry Korea Utara telah gagal. Jadi, Pyongyang perlu terus melakukan pengujian untuk menyempurnakan teknologinya.
Tes hari Kamis tampaknya telah terbang pada apa yang disebut "lintasan loteng", terbang tinggi ke luar angkasa --sekitar 2.000 km (1.242 mil)-- dan kemudian kembali turun dengan curam.
Ada kemungkinan ini dilakukan untuk menguji rudal jarak jauh, tanpa menerbangkannya di atas Jepang. Jika tes hari ini memang merupakan kegagalan lain --itu hanya menunjukkan seberapa jauh Pyongyang masih harus melangkah.
Namun tujuan akhirnya bukan hanya untuk mengancam Korea Selatan dan Jepang. Korea Utara sudah bisa melakukannya.
Ini untuk mengancam AS dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir. Tes hari ini pasti akan mengguncang mereka yang mendengar sirene berbunyi.
Tetapi jika niat Korea Utara adalah untuk mengalahkan Jepang, itu memiliki efek sebaliknya. Uji coba rudal Pyongyang, bersama dengan ancaman China baru-baru ini terhadap Taiwan, memiliki dampak besar pada politik Jepang. Selama beberapa dekade, hak Jepang telah menyerukan agar konstitusi pasifis pascaperang dihapus dan negara itu dipersenjatai kembali.
Sampai sekarang kebanyakan orang Jepang biasa mengatakan tidak.
Tapi itu berubah, dan sekarang para petugas keamanan memiliki semua pembenaran yang mereka butuhkan untuk maju. Bulan depan pemerintah akan mengusulkan penggandaan anggaran pertahanan selama dekade berikutnya, dan akuisisi senjata serang jarak jauh.
Laporan menunjukkan Jepang sedang menegosiasikan pembelian ratusan rudal jelajah Tomahawk dari AS. Itu berarti untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II Jepang akan memiliki kemampuan untuk menyerang target jauh di dalam China dan Korea Utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: