Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BIK 2022 Dorong Inklusi Keuangan Masyarakat Jawa Barat

BIK 2022 Dorong Inklusi Keuangan Masyarakat Jawa Barat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) memiliki komitmen untuk mendukung inklusi keuangan melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri jasa Keuangan. 

Biro Perekonomian Setda Pemprov Jabar, Yuke Maulani Septina mengatakan komitmen tersebut di dalamnya tidak hanya sebatas menjalankan produk dan layanan jasa keuangan, melainkan menjaga empat elemen industri keuangan lainnya yaitu perluasan akses keuangan, ketersediaan produk dan jasa keuangan, penggunaan produk dan layanan jasa keuangan serta peningkatan kualitas penggunaan produk jasa layanan keuangan. 

"Artinya berbaga kegiatan juga telah dilaksanakan pada Bulan Inklusi Keuangan ini. Salah satunya adalah dengan penjualan produk atau layanan jasa keuangan, edukasi, fasilitas Pemberian kredit bagi UMKM," kata Yuke dalam penutupan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2022 (BIK) di halaman Gedung Sate Kota Bandung, Sabtu  (5/11/2022). 

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Mulai Salurkan Bansos untuk Nelayan dan Nakhoda

Yuke menyebutkan dengan kegiatan ini diharapkan akan semakin memperkuat komitmen dan dukungan dari semua stakeholder di Jawa Barat. 

"Termasuk mendukung pertumbuhan dan perekonomian di Jawa Barat melalui berbagai kebijakan program maupun kegiatan," ungkapnya. 

Berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Jabar dalam pemulihan ekonomi dengan menyiapkan Program Pemulihan Ekonomi Daerah. Tujuannya untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama masa pandemi Covid-19.

Upaya lain adalah dengan mendorong peningkatan akses pelayanan jasa keuangan sehingga dapat mendorong peningkatan indeks inklusi keuangan. 

"Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik," ujarnya. 

Baca Juga: Dukung Ekosistem Electric Vehicle, PLN Siapkan Ratusan Infrastruktur SPKLU di Jabar

Dia menjelaskan Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang memberikan andil signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang mana pada triwulan ke II Tahun 2022 ini mencapai 5,68%. 

Sedangkan, kondisi inflasi untuk Oktober 2022, terjadi penurunan sekitar 5,59 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat ini juga ditopang oleh pertumbuhan investasi dan ekspor. Pada tahun 2021, realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp136 triliun dan menyerap sekitar 135 ribu tenaga kerja. 

"Dengan Infrastruktur yang layak pelayanan Investasi yang mudah memicu kecenderungan investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat," ungkapnya. 

Jabar juga menjadi komoditas ekspor terbesar yakni mencapai USD 15,71 miliar. 

Ia menuturkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat memberikan peluang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berkolaborasi dengan para industri kreatif. 

"Kami berharap ini mmenjadi program berkelanjutan sehingga dapat mendongkrak ekonomi di Jawa Barat,"katanya

Adapun, Bunda Literasi Jawa Barat, Attalia Praratya Kamil menilai kegiatan BIK 2022 memunculkan berbagai ide baru dan   inspirasi dari masyarakat yang perlu  didorong agar mereka memberi perhatian terkait bagaimana melakukan inklusi keuangan di lingkungannya. 

"Saya kira ini adalah bentuk perhatian dari OJK terkait apa yang dilakukan masyarakat tentang inkusi keuangan yang baik,"ujarnya 

Saat ini, kata Istri Gubernur Ridwan Kamil,  Pemdaprov Jabar sedang menggulirkan program Sekolah Capai Impian dan Cita-Cita dengan memberikan pembekalan pengetahuan  kepada para perempuan yang belum berdaya di wilayah paling rentan di 27 Kabupaten/Kota. 

"Setiap tahun, sekitar 2.700 perempuan di setiap desa sudah mendapatkan pembelajaran inklusi keuangan khususnya terkait literasi finansial," katanya. 

Ibu Cinta sapaan Atalia menambahkan paraa perempuan ini belajar mengelola keuangan pribadi sehingga bisa mengakses institusi keuangan. Termasuk, mencegah terhindarnya dari pinjol ilegal khususnya bagi masyarakat Jawa Barat yang saat ini, mereka masih menilai bahwa pinjol ini paling mudah untuk diakses. 

"Saya kira ini sebuah langkah yang diharapkan bisa memberikan wawasan bagi para perempuan di seluruh Jawa Barat," jelas Cinta 

Baca Juga: Ridwan Kamil Gembira, Pemprov Jabar Raih Predikat Terpopuler di Media Digital

"Memang pinjol ilegal ini masih menjadi momok masyarakat. Makan, Kami sudah berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk penggunakan kredit MESRA supaya perempuan di daerah terpencil Jawa Barat bisa memanfaatkannya melalui pinjaman yang aman,"katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono mengatakan setiap bulan Oktober OJK mengadakan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Tujuannya dalam rangka untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan Jawa Barat.

Pada tahun 2019 secara nasional tingkat inklusi keuangan mencapai 76%. Artinya dari 100 orang hanya 76 orang sudah menggunakan jasa perbankan. Meskipun demikian, tingkat literasinya masih sangat rendah hanya 38%. 

Sedangkan pada tahun 2022,  Inklusi keuangan mengalami peningkatan dari 78% meningkat menjadi 85%. Berbanding lurus dengan tingkat literasi yang juga mengalami peningkatan dari 38% menjadi 49%. 

"Terima kasih kepada bunda Literasi Jawa Barat yang sudah melakukan berbagai kegiatan yang luar biasa," ucapnya. 

Khusus wilayah Jawa Barat pada tahun 2019 tingkat inklusi mencapai 36%. Artinya  terjadi kesenjangan sehingga masih banyak ditemukan masyarakat yang terjebak dengan investasi bodong dan pinjol ilegal. 

"Tugas kita adalah mencoba untuk mendekatkan kesenjangan ini. Mudah-mudahan ke depan tingkat literasi kita dari target sekitar 90 persen pada 2025 mendatang," tutup Indarto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: