Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senada dengan Rizal Ramli, Refly Harun: Di Tangan Presiden Jokowi, Bangsa Kita Lemah!

Senada dengan Rizal Ramli, Refly Harun: Di Tangan Presiden Jokowi, Bangsa Kita Lemah! Refly Harun | Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin), Rizal Ramli, mengatakan bahwa desakan agar Presiden Jokowi mundur adalah murni karena banyak masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan. 

"Menarik, GNPR fokus minta Jokowi mundur, bukan hanya terkait dengan isu-isu agama," ujar Rizal Ramli seperti dikutip dari channel youtube Refly Harun, Senin (07/11/22).

Baca Juga: Sudah Lakukan Persiapan Jelang KTT G20, Presiden Putin Belum Tentu Hadir

Di pandangan begawan ekonom ini, desakan GNPR juga termasuk sebagai gambaran terkini atas ketidakpuasan rakyat terhadap jalannya pemerintahan Presiden Jokowi.

"Masalah kredibilitas, ketidakmampuan, pembiaran terhadap adu domba berbayar. Jokowi bukan solusi bangsa kita. Makin lama, semua akan porak poranda," kata dia. 

Senada dengan Rizal, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan, demo adalah hak warga negara karena bagi kita semua, semua keputusan yang diambil Presiden Jokowi akan sangat mempengaruhi hidup kita. 

Baca Juga: Dalam Mimpi! Pengamat Sebut Presiden Jokowi Tidak akan Restui Anies Baswedan Maju dalam Pilpres 2024

“Dia berpengaruh pada jalannya bangsa ini kedepannya. Apakah bangsa ini akan menjadi bangsa yang sukses atau menjadi bangsa yang paria istilahnya, bangsa meminta-minta ya, minta-minta investasi di luar,” kata Refly. 

“Atau apakah menjadi bangsa yang bermartabat sesuai dan Trisakti yaitu mandiri secara ekonomi, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepercayaan dalam kebudayaan,” tambahnya.

Namun menurutnya, slogan keberhasilan itu ada, tetapi tampaknya tidak menjelma di dalam politik Jokowi sehari-hari. 

“Justru yang tampak adalah kita bangsa yang terlihat lemah ya, peminta-minta investasi asing,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Pemimpin Selanjutnya Harus Paham Ekonomi, Pengamat: Iya, Kalau Tidak Paham, Jadinya Seperti Sekarang

“Terlalu tunduk kepada kepentingan asing ya, bargaining positionnya lemah, yang penting investasi mau masuk, apapun konsekuensinya,” tambahnya. 

Ia juga mengatakan, karena kalau tidak ada (prestasinya) jangan salahkan kemudian kalau orang mengkritik, berdemo dan memintanya mundur.

Baca Juga: Ngabalin Soal Siapa yang Akan Dipilih Jokowi Jadi Presiden: Ketum Parpol Harus Siap!

“Tentu dengan jalan yang konstitusional ya. Bukan jalan yang katakanlah inkonstitusional, misalnya seperti makar, kudeta dan lain sebagainya,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: