Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Emisi Karbon, PLN Gunakan Biomasa pada PLTU

Kurangi Emisi Karbon, PLN Gunakan Biomasa pada PLTU Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam masa transisi energi dengan mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) secara bertahap, PT PLN (Persero) menggunakan teknologi co-firing pada PLTU guna menekan penggunaan batu bara.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan saat ini PLN telah mengimplementasikan teknologi co-firing di 33 PLTU. Sedangkan, pada dua sampai tiga tahun mendatang, PLN akan menambah lagi teknologi co-firing ini di 48 PLTU.

Menurutnya teknologi co-firing ini dilakukan PLN tak sekedar mengurangi emisi. Melalui pemberdayaan masyarakat, teknologi co-firing ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanaman tanaman biomassa bahkan ada pula yang mengelola sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan pelet untuk bahan baku co-firing sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Baca Juga: PLN Gandeng Perusahaan Korsel Kembangkan Teknologi Cofiring PLTU

"Hingga saat ini, PLN sudah bisa memproduksi 653 GWh energi bersih yang dihasilkan dari biomassa, sehingga melalui teknologi ini PLN mampu mereduksi emisi karbon hingga 656 ribu ton CO2," ujar Evy dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (9/11/2022). 

Evy mengatakan, dalam satu tahun, PLN membutuhkan 10 juta ton biomassa untuk bisa mengimplementasikan teknologi ini di PLTU. 

Jumlah ini setara dengan 12 persen komposisi biomassa pada satu PLTU. Harapannya, dengan langkah ini PLN bisa menurunkan emisi karbon hingga 1,1 juta ton CO2 per tahun.

Sementara itu, untuk kedepan Evy memastikan pasokan biomassa untuk teknologi co-firing ini tercukupi. Untuk bisa mengamankan pasokan sejauh ini PLN telah mengantongi kesepakatan kerja sama dengan tiga BUMN, yaitu PT Perhutani, PT Perkebunan Nusantara dan PT Sang Hyang Seri. 

"Kami juga bekerja sama dengan seluruh Pemerintah Daerah untuk bisa mengolah sampah kota untuk menjadi jumputan sehingga bisa menjadi bahan baku biomassa," ujarnya. 

Di kesempatan yang sama, Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendarti menjelaskan langkah yang dilakukan PLN sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Nani menyebut untuk bisa mengembangkan teknologi ini, pemerintah Indonesia mendorong pengembangan hutan energi dengan memanfaatkan lahan idle untuk bisa ditanam tanaman energi. 

Selain itu, pemerintah juga mendorong stakeholder daerah untuk bisa mengelola sampah kota untuk menjadi biomassa dan memasok ke PLN.

"Tantangan ke depan adalah memastikan pasokan biomassa ini cukup untuk PLTU PLN. Saat ini kami sedang berkoordinasi lintas kementerian untuk bisa membuat aturan maupun payung hukum sehingga skema ini berjalan dengan baik dan dengan bahan baku yang ekonomis," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: