Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggunaan Kretjie-Morgan untuk Verfikasi Faktual KPU Menyesatkan

Penggunaan Kretjie-Morgan untuk Verfikasi Faktual KPU Menyesatkan Pekerja merakit kotak suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandar Lampung di Gudang KPU Bandar Lampung, Lampung, Senin (30/11/2020). Sebanyak 1.700 kotak suara Pilkada Kota Bandar Lampung dipercepat pengerjaannya untuk pelaksanaan Pilkada Kota Bandar Lampung pada tangal 9 Desember 2020 mendatang yang diikuti tiga pasang Calon Wali kota dan Wakil Wali kota. | Kredit Foto: Antara/Ardiansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejarah Lahirnya Metode Kretjie-Morgan

Metode Kretjie-Morgan pertama kali muncul dalam jurnal Educational and Psychological Measurement tahun 1970, halaman 607-610. Judul artikelnya adalah "Determining Samples Sizes for Research Activities", ditulis oleh Robert V. Kretjie (University of Minnesota) dan Daryle W. Morgan (Texas A. & M. University).

Artikel yang ditulis oleh Kretjie dan Morgan tahun 1970 tersebut sebenarnya merupakan penyederhanaan (pembuatan tabel) dari sebuah artikel yang terbit 10 tahun sebelumnya, di tahun 1960, dalam bulletin penelitian NEA (National Education Association) edisi ke-38, di Amerika Serikat. Judul dari artikel di bulletin penelitian NEA tersebut adalah "Small Sample Techniques".

Baca Juga: Yang Bilang Ijazah Jokowi Palsu Pasti Langsung Kicep, KPU Tegas Bilang Sah dan Benar!

Di dalam artikel "Small Sample Techniques", divisi penelitian NEA menggunakan metode ini untuk mengetahui opini dari para guru sekolah di Amerika Serikat. Saat itu jumlah guru sekolah di Amerika Serikat berjumlah 1,4 juta jiwa. Bagaimana sampel yang kecil dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari opini 1,4 juta guru? Menurut para peneliti, hal tersebut sangat bergantung pada derajat akurasi dan kepercayaan yang diinginkan.

Divisi penelitian NEA kemudian menetapkan standar ukuran minimal sampel untuk memberikan akurasi 5 persen dengan tingkat kepercayaan 90 persen. Ini artinya peluang 9 dari 10 guru yang terlapor menjawab dalam polling pendapat tidak bervariasi lebih dari 5 persen dari pendapat yang sebenarnya dari seluruh guru.

Dalam menentukan ukuran sampel, standar-standar minimum tersebut harus diaplikasikan hingga subgrup terkecil dari guru-guru yang datanya dibutuhkan. Saat itu divisi penelitian NEA ingin mengetahui opini dari para guru yang terbagi dalam grup-grup: a) guru laki-laki dan perempuan; b) guru sekolah dasar dan SMP (secondary school).

Karena tidak ada daftar nama dari seluruh 1,4 juta guru yang akan disampel, diambil proses sampel dua tahap. Pertama adalah sampel dari distrik-distrik sekolah; dan Kedua, sampel para guru di masing-masing distrik tersebut. Untuk mendapatkan data-data tersebut, NEA bekerja sama dengan US Berau of the Cencus (semacam BPS).

Dengan metode teknik penyederhanaan sampel yang dikembangkan oleh divisi penelitian NEA selama dua tahun, dihasilkan ukuran sampel sebanyak 1.026 guru dari total populasi guru di Amerika Serikat sebanyak 1,4 juta jiwa. Ini berarti setiap guru memiliki satu kesempatan dalam 1227 (1,4 juta: 1.026) untuk terpilih menjadi sampel.

Dari kesuksesan penelitian ilmiah NEA dalam melakukan jajak pendapat para guru, yang dituliskan tahun 1960 inilah lahirlah metode dan tabel Kretjie-Morgan yang dipublikasikan di jurnal Pengukuran Pendidikan dan Psikologi pada tahun 1970.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: