Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontribusi Komoditas Pertambangan untuk Ekosistem Kendaraan Listrik

Kontribusi Komoditas Pertambangan untuk Ekosistem Kendaraan Listrik Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri pertambangan di Indonesia memiliki peran penting bagi  perkembangan ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Dalam ruang lingkup transisi energi, perkembangan indiustri EV menjadi faktor penting yang mampu mempercepat laju ekonomi hijau.

Ekosistem kendaraan listrik tentu harus disokong oleh melimpahnya bahan baku manufakturing EV. Bahan baku tersebut bersumber dari komoditas sektor pertambangan yang dimiliki oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Baca Juga: B20 Investment Forum, Ini Strategi MIND ID Mendorong Ekosistem Kendaraan Listrik

Beberapa hasil tambang dari MIND ID seperti alumunium, batu bara, nikel, tembaga, timah hingga pasir silika sangat dibutuhkan untuk bahan baku pembuatan kendaraan listrik. Alhasil,  hal yang wajar jika MIND ID disebut menjadi tulang punggung perkembangan ekosistem EV.

Hal itu disampaikan Direktur Pengembangan Usaha dan Portofolio MIND ID Danny Praditya dakam rangkaian KTT G20 di Bali, 11 November 2022. 

Dia menyebutkan MIND ID memiliki hasil tambang melimpah yang mampu menyokong ekosistem kendaraan listrik di masa yang akan datang. Misalkan alumunium yang digunakan untuk sasis atau bodi mobil listrik dikelola olah anggota MIND ID, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). 

Smelter alumunium milik Inalum di Kuala Tanjung memiliki kapasitas 25 ribu ton. Kapasitas tersebut membuat MIND ID bisa leluasa mengembangkan hilirisasi komoditas alumunium untuk bahan baku EV.

Baca Juga: Outstanding CSR Leader, Menteri Erick Thohir dan Direktur MIND ID Dany Amrul Terbukti Menginspirasi

Selain itu, tambang batu bara yang berada di empat lokasi penambangan; Bantuas, Tanjung Enim, Ombilin, dan Peranap dikelola oleh anggota MIND ID lainnya, PT Bukit Asam TBK. Cadangan batu bara yang dimiliki MIND ID sebanyak 3.053 ton, sementara jumlah sumber daya batu bara mencapai 5.889 ton. 

Dalam perkembangan ekosistem EV, batu bara menjadi bahan utama pengolahan dimetil eter (DME) untuk menggantikan gas yang digunakan dalam skema pembangkit listrik di stasiun pengecasan kendaraan listrik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: