Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemensos Beri Bantuan Pengobatan Balita Penderita Penyakit Berat di Sulawesi

Kemensos Beri Bantuan Pengobatan Balita Penderita Penyakit Berat di Sulawesi Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi balita yang didiagnosis menderita Bronkopneumonia + GEA, Senin (21/11/2022). Bayi tersebut didiagnosis setelah 22 hari dilahirkan di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

Untuk diketahui, Bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang sering dialami anak, ialah peradangan pada saluran napas utama (bronkus) dan paru-paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Baca Juga: Demi Minimalisir Efek Bencana, Kemensos Segera Realisasikan Program Penanganan Kemiskinan Terpadu

Kementerian Sosial (Kemensos) telah merespons cepat kondisi yang dialami oleh bayi tersebut. Selama perawatannya, sang ibu mendapat dukungan dan pendampingan penuh dari Kemensos melalui Sentra "Wirajaya" di Makassar. Sentra membantu memberikan perlengkapan bayi, mulai dari popok bayi, kasur, pakaian, hingga minyak telon, dan beberapa perlengkapan mandi kepada bayi tersebut.

Selain itu, Sentra juga membantu mengakseskan identitas kependudukan dengan memasukkan bayi tersebut ke dalam KK, serta akses pengurusan Akta Kelahiran ke Disdukcapil.

Menurut penuturan ibunya, gejala awal bermula dari bayinya yang terus menerus batuk dan kerap mengalami sesak napas. "Saya membawanya ke dokter untuk diperiksa dan dirontgen. Dokter bilang infeksi paru-paru, terus dirawat di rumah sakit," kata Hawa.

Sejak diinformasikan mengidap infeksi paru-paru, anak kedua dari pasangan Baso (53) dan Hawa (47) ini harus dirawat dan berobat secara intensif di rumah sakit.

Keluarga bayi kelahiran 30 Mei 2022 ini tergolong keluarga prasejahtera. Untuk membiayai pengobatan anaknya, Hawa hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya yang bekerja sebagai TKI untuk buruh sawit di Malaysia.

"Terima kasih untuk rekan-rekan media, juga para pengguna media sosial yang menginformasikan kondisi anak-anak kita, adik-adik kita ini, sehingga kita bisa mengetahui, yang kemudian bisa kita tindaklanjuti dengan turun membantu," kata Menteri Risma di Makassar dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Antisipasi Ancaman Longsor, Mensos Sarankan Penanganan Tradisional Berbasis Kearifan Lokal

Karena keterbatasan Kemensos, dikatakan Risma, pihaknya menggandeng kitabisa.com untuk membantu menemukan donatur yang bersedia mengulurkan tangannya, mendukung pengobatan anak-anak penderita penyakit berat.

"Selain media, tentunya, kita ucapkan terima kasih juga kepada para donatur, orang-orang baik di luar sana, yang memberikan sumbangsihnya untuk anak-anak kita, adik-adik kita. Mudah-mudahan uluran tangan bapak/ibu/saudara diberi balasan berlipat ganda," ucapnya.

Selain paket kebutuhan bayi, keluarga bayi tersebut mendapat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan Bantuan Kewirausahaan berupa Wirausaha Ternak Ayam untuk ibu Amirah senilai Rp12.300.200. Sementara, hasil penggalangan dana dari donatur melalui platform kitabisa.com untuk Amirah mencapai Rp88.393.960

Tak hanya Amirah, kelima penerima bantuan lainnya juga merupakan penderita penyakit berat. Kelimanya turut dihadirkan di Sentra "Wirajaya" di Makassar untuk menerima dua jenis bantuan serupa dari Kemensos dan kitabisa.com.

Baca Juga: Kerja Nyata Percepat Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemensos Raih Penghargaan dari Kemendes PDTT

Dua di antaranya berada di bawah penanganan dan pendampingan Sentra "Gau Mabaji" di Gowa, yakni Annisa Muliadi (5), penderita jantung bocor di Palopo, Sulawesi Selatan. Ia menerima Bantuan ATENSI berupa Wirausaha Kuliner dan Wirausaha Kurir/Motor untuk orang tuanya senilai Rp28.442.830, dan donasi kitabisa.com senilai Rp77.139.226.

Satu lainnya berasal dari Pangkep, Sulawesi Selatan, F (7), yang menderita tumor pada perut dan kelainan darah. Ia menerima Bantuan ATENSI berupa Wirausaha Becak Motor dan Biaya Rumah Sakit senilai Rp12.360.484, dan donasi kitabisa.com senilai Rp51.963.522.

Adapun, dua penderita penyakit berat berikutnya, berada di bawah penanganan dan pendampingan Sentra "Nipotowe" di Palu. Mereka adalah A(8) dan M(4).

Adinda diketahui mengidap paru-paru, batuk TBC, hingga pembengkakan pada tulang belakang (Sponditilis Tubercolosis) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Ia menerima Bantuan ATENSI, Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan Bantuan Kewirausahaan senilai Rp46.900.000, serta donasi kitabisa.com senilai Rp41.520.381.

Sedangkan, Muhammad Renaldi merupakan anak berkebutuhan khusus (tuna netra), penderita pembengkakan paha sebelah kanan yang didiagnosis tumor di Majene, Sulawesi Barat. Ia menerima Bantuan ATENSI, Bantuan RTLH, dan Bantuan Kewirausahaan senilai Rp45.825.500, serta donasi kitabisa.com senilai Rp106.616.218.

Baca Juga: Demi Mudahkan Disabilitas, Mensos Risma Usulkan Layanan City Car di Jakarta

Sementara itu, penerima bantuan keenam, berada di bawah penanganan dan pendampingan Sentra "Pangurangi" di Takalar, yaitu Riswan (29), penderita Paraplegia asal Takalar, Sulawesi Selatan.

Ia mengalami kelumpuhan pada anggota tubuhnya, mulai dari bagian panggul ke bawah akibat kecelakaan yang dialaminya 2 tahun silam. Dari donasi kitabisa.com, Riswan menerima Rp72.464.412 dan Bantuan ATENSI senilai Rp17.500.000.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: