Kredit Foto: Google Review/dyah nur
"Nasinya juga gratis, ambil sendiri sekenyangnya, kalo kurang bisa nambah," kata Ahmad.
Sensasi sambal dadak dengan tomat rampai dan terasi bangka begitu menggoda, sensasi "umami" pedas asin gurih menempel di ujung lidah sampai rongga tenggorokan.
Baca Juga: Ajinomoto Edukasi Calon Chef dan Pengusaha Kuliner Kreasikan Produk Sehat Serta Profitable
"Pas banget dengan nasi panas pulen dan ikan atau ayam yang fresh tak pernah sekalipun masuk freezer. Suegerr sampai ke daging-dagingnya," ujarnya.
Untuk menjaga standar kualitas produk dan layanan, sudah betul pilihan Sambal Bu Nik dengan sistem kemitraan swakelola, di mana investor tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, jadi 100% bisnis dikelola manajemen Sambal Bu Nik.
Investor tinggal menikmati bagi hasil 50% dari nett profit setiap bulannya. Bagaikan punya deposito di bank, tinggal menunggu transferan masuk ke rekening.
"Saya yakin dengan dukungan manajemen operasional yang kokoh, dan dengan leadership yang 'steady' Sambal Bu Nik akan melaju bukan hanya kencang namun konsisten dengan ekspansi cabang yang terukur. Hanya 1 cabang dalam 1 bulan dan sementara hanya fokus di Jabodetabek," ujar Ahmad DS.
Ahmad sangat menyadari tentu saja di setiap bisnis ada risikonya. Kalau pun tidak mencapai target, manajemen dan investor akan memindahkan lokasi usahanya ke lokasi yang lebih prospek dengan sistem gotong royong.
Ini jarang ada di sistem kemitraan mana pun, biasanya kalau rugi dan mau pindah lokasi itu urusan mitra, pemilik merek gak mau tahu.
"Manajemen Sambal Bu Nik juga cukup berhati-hati karena hanya sebagian outlet yang akan dilepas kepemilikannya ke investor. Sebagian besar outlet dimiliki sendiri. Ini tentunya strategi cerdas untuk mengamankan keberlanjutan bisnis dan 'bargaining power' dengan investor," terang Ahmad.
Baca Juga: Sambal Bakar Indonesia Raih Pendanaan Awal total 1 juta Dollar AS, Siap Ekspansi seluruh Indonesia
Kalau manajemen punya outlet sendiri dalam jumlah banyak maka mitra investor akan lebih percaya dan tenang. Berarti pemilik merek sangat yakin dengan prospek bisnisnya.
Dalam waktu dekat Sambal Bu Nik akan membuka cabangnya di Citayam Depok, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Sawangan Depok, dan Bekasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: