Bangunan Rusak Cianjur Tembus 28 Ribu, Menko Muhadjir: Mulai Dipilah untuk Rehab-Rekon
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah saat ini fokus mengutamakan evakuasi korban, baik korban luka maupun yang meninggal, serta perbaikan infrastruktur vital yang terputus akibat reruntuhan.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indonesia, per 23 November 2022 pada Rabu siang, sebanyak 284 jiwa meninggal dunia dalam bencana gempa Cianjur, sementara 151 jiwa masih dalam pencarian.
Baca Juga: BPBD: 956 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak akibat Gempa Cianjur
"Mudah-mudahan masih ada yang bisa diselamatkan. Untuk infrastruktur vital sudah beberapa diselesaikan terutama jalur nasional, kemudian jalur kabupaten dan jembatan yang terputus juga sudah ditangani oleh Kementerian PUPR," kata Muhadjir, Kamis (24/11/2022).
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terus dilakukan pencarian di 4 (empat) titik yang diperkirakan masih ada korban yang tertimbun, yakni di Kp. Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat, dan Warung Sate Sinta. Lokasi ini termasuk wilayah terdampak terberat, banyak bangunan runtuh.
"Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pencarian karena titik evakuasi masih bisa dijangkau. Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya. Jika menggunakan alat berat, dikhawatirkan akan mengenai korban," ungkap Menko PMK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: