Jokowi Teriak-teriak Soal Politik Identitas, Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Anies Baswedan: Dungunya Wacana Istana…
Dalam sambutan di acara Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, Senin 21/11/22 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal politisasi agama dan politik identitas di Pilpres dan Pemilu 2024.
Mengenai sambutan Jokowi soal Politik Identitas ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Menurutnya, meski tak menyebut pihak tertentu, semua orang tahu yang dimaksud Jokowi adalah Anies Baswedan, sosok yang kini dinilai sebagai ancaman bagi kelangsungan rezim Jokowi di periode berikutya.
“Kalau kita bongkar logikanya okey, tidak boleh politik identitas, yang dimaksud siapa? Sudah pasti Anies Baswedan, Anies muslim berarti nggak boleh orang islam berpolitik gitu? Nggak boleh orang islam jadi presiden? Kan itu ngaco,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Minggu (26/11/22).
Menurut Rocky, apa yang disampaikan Jokowi alih-alih buat situasi nyaman dan damai malah memperkeruh suasana.
Hal ini karena menurutnya pernyataan tersebut menimbulkan kerancuan yang bisa salah dipahami masyarakat.
“Jadi yang boleh siapa? Kristen, Hindu, Budha? Itu justru yang memancing pertengkaran politik identitas. Jadi jangan selundupkan kepentingan politik dalam terminologi yang justru berbahaya, ya mayoritas mau diapain? Seolah-olah nggak boleh ada orang yang beragama kalau bilang tidak boleh Politik Identitas artinya-kan jangan pakai agama, kalau begitu jangan ada agama karena agama itu build in di dalam cara orang membayangkan masa depan,” jelas Rocky.
Rocky menilai apa yang disampaikan Jokowi menunjukkan kedunguan pihak istana dalam berpikir dan berlogika.
Jika memang Anies seburuk-buruknya kandidat capres maka menurut Rocky pihak penguasa termasuk calon kandidat dari penguasa harus menyiapkan gagasan untuk melawan Anies tanpa harus menakuti dengan menarasikan Anies orang berbahaya.
“Jadi itu dungunya wacana istana di situ, kalau berbalik hancurlah negeri ini. Jadi semakin orang takut pada Anies mestinya cari cara lawan aja dia pakai konsep. Masa mainin ‘politik identitas’? Anies sudah membuktkan dia diterima di kalangan Kristen, Hindu, segala macam,” jelasnya.
“Jadi usaha istana itu akan sia-sia, mari kita bersaing tanpa menyeret soal agama, biarkan Anies tumbuh sebagai orang yang dielukan relawan dengan idenya, nah yang kita uji Idenya apa, bagaimana Anies misalanya menylesaikan maslah politik identitas nanti,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto