Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendidih, Kemarahan Rakyat China Picu Bentrok dengan Polisi Anti Huru-Hara

Mendidih, Kemarahan Rakyat China Picu Bentrok dengan Polisi Anti Huru-Hara Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Orang-orang di pusat manufaktur China di Guangzhou bentrok dengan polisi anti huru hara bersetelan hazmat putih pada Selasa (29/11/2022) malam.

Bentrokan di kota selatan menandai peningkatan dari protes di pusat komersial Shanghai, ibu kota Beijing dan kota-kota lain selama akhir pekan.

Baca Juga: Kejutan, China Ditendang Inggris dari Proyek Nuklir Senilai Lebih USD800 Juta

Video di media sosial menunjukkan bahwa telah terjadi gelombang penentangan sipil terbesar di China sejak Presiden Xi Jinping berkuasa satu dekade lalu.

Kebencian tumbuh ketika ekonomi China yang dilanda COVID terpuruk setelah beberapa dekade pertumbuhan yang sangat parah, yang menjadi dasar kontrak sosial tidak tertulis antara Partai Komunis yang berkuasa dan populasi yang kebebasannya telah dibatasi secara dramatis di bawah Xi.

Dalam satu video yang diposting di Twitter, puluhan polisi anti huru hara dengan perlengkapan pandemi serba putih, memegang perisai di atas kepala mereka, maju dalam formasi di atas apa yang tampaknya meruntuhkan penghalang penguncian saat benda-benda terbang ke arah mereka.

Polisi kemudian terlihat mengawal deretan orang yang diborgol ke lokasi yang tidak diketahui.

Klip video lain menunjukkan orang-orang melemparkan benda ke arah polisi, sementara klip ketiga menunjukkan tabung gas air mata mendarat di tengah kerumunan kecil di jalan sempit, dengan orang-orang kemudian berlarian untuk menghindari asap.

Reuters memverifikasi bahwa video tersebut direkam di distrik Haizhu, Guangzhou, tempat kerusuhan terkait COVID dua minggu lalu, tetapi tidak dapat menentukan kapan klip tersebut diambil atau urutan kejadian yang tepat dan apa yang memicu bentrokan tersebut.

Posting media sosial mengatakan bentrokan itu terjadi pada Selasa malam dan disebabkan oleh perselisihan tentang pembatasan penguncian.

Pemerintah Guangzhou, kota yang paling terpukul dalam gelombang infeksi terbaru, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

China Dissent Monitor, dijalankan oleh Freedom House yang didanai pemerintah AS, memperkirakan setidaknya 27 demonstrasi terjadi di seluruh China dari Sabtu hingga Senin. Think tank ASPI Australia memperkirakan 43 protes di 22 kota.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: