Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Miliarder China Ini Kebal dari Jeratan Xi Jinping, Aset Mereka Aman Sentosa, Ternyata Ini Rahasianya!

Dua Miliarder China Ini Kebal dari Jeratan Xi Jinping, Aset Mereka Aman Sentosa, Ternyata Ini Rahasianya! Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder China Zhang Xin dan suaminya, Pan Shiyi tengah membuat buku manual tentang cara memindahkan kekayaan dari negara komunis, China. Pasangan ini mengembangkan Soho China menjadi raksasa yang membentuk kembali cakrawala negara.

Baru-baru ini, ia telah membangun kantor keluarga rahasia yang disebut Seven Valleys, dinamai dari buku yang ditulis dalam bahasa Persia oleh pendiri agama Bahai pasangan tersebut.

Melansir The Strait Times di Jakarta, Rabu (30/11/22) dua aset terbesarnya sama ikoniknya dengan New York seperti arsitektur yang mereka kembangkan di Beijing yakni saham di Gedung General Motors di Fifth Avenue dan Park Avenue Plaza di Midtown.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Karel Komarek, Pengusaha dan Miliarder Republik Ceko, Bisnisnya Menggurita!

Sekarang, setelah ledakan sektor properti China, nilai ekuitas gabungan dari dua investasi ini, sekitar setengah miliar dolar AS atau kira-kira sama dengan kepemilikan pasangan tersebut di perusahaan berbasis di Beijing yang bertanggung jawab atas kekayaan mereka, Bloomberg Billionaires Index.

Kisah Zhang dan Pan adalah studi kasus tentang mempersiapkan diri dengan lima bagian strategi mereka yaitu membangun bisnis yang sukses di China, mendaftarkannya di bursa global, membayar dividen miliaran dolar, mendirikan kantor keluarga di luar negeri, dan membeli real estat asing. Dengan demikian, kekayaan mereka relatif terlindungi sementara miliarder China lainnya telah melihat kekayaan mereka runtuh setelah bertabrakan dengan tindakan keras Presiden Xi Jinping.

Rekan mereka telah melihat kekayaan mereka hancur. Pendiri China Evergrande Group, Hui Ka Yan, telah kehilangan lebih dari USD30 miliar sejak tahun 2020 dan terpaksa merogoh sakunya sendiri untuk membantu operasinya.

Rencana China untuk paket penyelamatan besar-besaran telah membawa kelegaan bagi pengembang bulan ini, tetapi hanya pada margin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: