Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Buzzer yang Berkembang di Era Presiden Jokowi, Rocky Gerung Sebut Tak Perlu Punya Kemampuan: Kayak Anjing Keluar dari Kandang!

Soroti Buzzer yang Berkembang di Era Presiden Jokowi, Rocky Gerung Sebut Tak Perlu Punya Kemampuan: Kayak Anjing Keluar dari Kandang! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung

“Memang kata buzzer kan khas punya Jokowi kan. Kan nggak ada buzzer PDIP, PDIP buzzer-nya ya kadernya sendiri, Demokrat ada buzzer nggak ada, buzzer Demokrat adalah kader sendiri, PKS juga gitu. Semua partai buzzer-nya adalah kadernya sendiri. Nah, Pak Jokowi adalah buzzer-nya itu  outsource itu, itu bedanya" ujar Rocky.

Baca Juga: Balas Dendam Jokowi ke Gatot Nurmantyo Terungkap, Next Surya Paloh di Acara Kaesang? Rocky Gerung: Kita Tak Bisa Bedakan Antara Memukul dan…

Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut juga menggambarkan buzzer layaknya sebuah perisai yang tebal. Bahkan saking tebalnya perisai buzzer ini, Rocky menilai Jokowi sudah tidak lagi atau paling tidak minim akses ke masyarakat. Hal ini karena menurut Rocky Jokowi hanya mendengar dengungan para buzzer.

“Saking tebalnya perisai itu, Pak Jokowi nggak punya akses lagi dengan rakyat. Jadi Pak Jokowi hanya ingin dengar apa yang oleh buzzer dirumuskan sebagai hal yang baik buat Jokowi," ucap Rocky.

Rocky menilai buzzer di lingkup istana bukan lagi menjalankan tugasnya untuk mendengungkan atau mempromosikan nilai dan gagasan yang diyakini sosok atau lembaga yang dibela.

Baca Juga: Refly Harun Bongkar Indikasi Massa Bayaran di Acara Relawan Jokowi 'Nusantara Bersatu' di GBK: Kemarin Mereka Diangkut dengan…

Rocky menganggap buzzer lingkup istana justru malah sibuk menyerang dibandingkan menjalankan fungsi yang seharusnya. Hal ini menurut Rocky membuat Demokrasi di Indonesia menjadi buruk.

“Yang lebih bahaya buzzer itu menyerang bukannya mempromosikan. Jadi ada bengisnya buzzer-buzzer ini, kenapa? Karena setiap kali ada serangan langsung bisa dikonversi jadi uang. Jadi makin marah makin galak buzzer itu makin dompetnya tebal diisi terus oleh majikannya, itu yang merusak demokrasi," tuturnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: