Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wuih! Demi Pemberdayaan Perempuan Afghanistan, Kemlu Rupanya Diam-diam Galang Dukungan Internasional

Wuih! Demi Pemberdayaan Perempuan Afghanistan, Kemlu Rupanya Diam-diam Galang Dukungan Internasional Kredit Foto: Reuters/Nooman Ben Amor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani menegaskan dukungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam rangka memajukan pendidikan pemberdayaan perempuan di Afghanistan, melalui International Conference of Afghans Women Education (ECAWE).

Konferensi internasional yang akan dihelat pada 7-8 Desember mendatang itu, kata Abdul, bertujuan untuk menggalang hubungan internasional yang berfokus pada pemberdayaan perempuan khususnya di sektor pendidikan.

Baca Juga: BDF 2023 Akan Libatkan Mahasiswa, Kemlu Sebut Anak Muda Pewaris Demokrasi

"Sebagaimana kita ketahui kondisi pendidikan bagi perempuan di Afghanistan saat ini menghadapi tantangan yang cukup serius," papar Abdul dalam media gathering di Kemlu, Jumat (2/12/2022).

Abdul menyebut tantangan tersebut berasal dari beberapa faktor seperti kemiskinan dan minimnya infrastruktur juga sumber daya manusia di Afghanistan. Selain itu, otoritas Taliban yang bermasalah juga turut jadi pengaruh.

Kemlu menilai pendidikan dan pemberdayaan perempuan Afghanistan sangat berperan penting dalam memajukan pembangunan dan mengurangi kemiskinan di Afghanistan. Pemerintah berpandangan bahwa tidak ada perdamaian dan pembangunan di Afghanistan tanpa peran wanita yang memadai.

"Maka dari itu, penyelenggaraan konferensi ini (ECAWE) kita pandang penting. Ini adalah kontribusi konkret Indonesia dalam mendorong pembangunan dan perdamaian di Afghanistan," ujarnya.

Lebih lanjut, Kemlu berharap ECAWE dapat membuahkan dukungan tegas dari para peserta konferensi, agar bersama-sama mendorong memajukan pembangunan dan pendidikan perempuan di Afghanistan.

Sejauh ini, Kemlu belum membocorkan secara detail negara-negara mana saja yang akan berpartisipasi. Namun, Abdul berharap menteri dan pejabat setingkat dari Qatar, Pakistan, Selandia Baru, Norwegia dan Unit Emirat Arab dapat hadir.

Baca Juga: Kemlu dan Kemenkes Bersinergi, Sigap Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut Lewat Pengadaan Fomepizole

Yang pasti, sejumlah utusan khusus untuk isu Afghanistan dan organisasi internasional seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan hadir. "Tak kalah penting, sejumlah duta besar dari negara sahabat juga akan hadir di Bali nanti." pungkas Abdul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: