Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gokil! BI Kasih Tambahan Insentif GWM buat Bank Penyalur KUR dan Kredit Hijau

Gokil! BI Kasih Tambahan Insentif GWM buat Bank Penyalur KUR dan Kredit Hijau Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) terus memperkuat respon bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. Salah satunya ialah dengan memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif, dan berkelanjutan melalui penyempurnaan ketentuan insentif GWM, berlaku sejak 1 April 2023.

Melalui penyempurnaan ini, BI memberikan tambahan insentif GWM bagi bank-bank yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit/ pembiayaan hijau. Diharapkan hal ini dapat mendorong pertumbuhan kredit/ pembiayaan perbankan, khususnya kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih Baca Juga: Biar DHE Betah di Dalam Negeri, BI Beri Imbal Hasil Menggiurkan buat Eksportir dan Perbankan

"BI meningkatkan dua kali lipat besaran insentif GWM kepada bank penyalur KUR dan kredit UMKM menjadi paling besar 1% disertai dengan penambahan kelompok bank berdasarkan pencapaian Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), yaitu di atas 30% - 50%, dan di atas 50%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Lebih lanjut, BI juga memberikan insentif terhadap penyaluran kredit/pembiayaan hijau yaitu kredit/pembiayaan properti dan/atau kendaraan bermotor berwawasan lingkungan paling besar 0,3%.

"BI meningkatkan besaran total insentif GWM yang dapat diterima bank dari sebelumnya paling besar 200bps menjadi paling besar 280bps," tambahnya.

Selain itu, Bank Sentral melakukan reklasifikasi 46 subsektor prioritas 3 (tiga) kelompok sektor usaha yaitu kelompok yang berdaya tahan (Resilience), kelompok penggerak pertumbuhan (Growth Driver), dan kelompok penopang pemulihan (Slow Starter), sesuai kondisi terkini dengan mempertahankan threshold pertumbuhan kredit/pembiayaan yang mendapatkan insentif untuk Slow Starter tetap minimal 1%. Baca Juga: Lebih Rendah, BI Hanya Naikkan Suku Bunga Acuan 25 bps jadi 5,50%

"Serta meningkatkan threshold untuk kelompok Resilience dan Growth Driver dari semula minimal 1% menjadi masing-masing minimal 5% dan 3%," tutup Perry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: