Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma di Solo, Penolakan Anies Juga Pernah Ada di Sejumlah Daerah, Relawan Perubahan: Enjoy Aja, Tapi...

Bukan Cuma di Solo, Penolakan Anies Juga Pernah Ada di Sejumlah Daerah, Relawan Perubahan: Enjoy Aja, Tapi... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan menjadi sorotan usai adanya sejumlah penolakan dari masyarakat dalam perjalanan politiknya menuju pemilu 2024. Terbaru, sekelompok orang yang mengatasnamakan Masyarakat Kota Solo (MKS) berdemo menolak kedatangan Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua Relawan Perubahan Kamaludin Enuh menyebut sebagai bagian dari demokrasi. Ia mengakui selain di Solo, penolakan serupa terhadap Anies juga terjadi di sejumlah daerah.

Baca Juga: Heboh Anies Ditolak di Solo padahal Cuma Kondangan, Relawan Perubahan: Silakan Rakyat Menilai

"Memang begini hidup di iklim demokrasi. Hak setiap orang berpolitik dan pasti kami hargai. Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung Mas Anies di Pilpres 2024," tutur Kamaludin dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

Ia menegaskan, Relawan Perubahan mempersilakan masyarakat Indonesia untuk menilai aksi penolakan ketika Anies menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS).

"Yang jelas, di Republik Indonesia ini ada kebebasan berkumpul dan berserikat. Rekan-rekan Bawaslu juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kegiatan Mas Anies. Silakan rakyat menilai," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Kota Solo Tolak Kedatangan Anies Baswedan, Kata Musni Umar: Banyak yang Simpati

Relawan Perubahan meminta masyarakat menjaga suasana yang kondusif menjelang Pemilu 2024. Ia berharap agar polarisasi dan permusuhan antara pendukung pada Pilpres 2019 tidak terulang.

"Kami sangat berharap, ada suatu kesadaran untuk berdemokrasi dengan baik. Saling menghormati perbedaan itu baik dalam demokrasi. Enjoy saja, tapi jangan sampai memecah belah," tegas Kamaludin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: