"Karena pada tahun 2031, Indonesia mendapatkan bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai 201 juta jiwa. Ini kalau disiapkan akan jadi bonus tetapi jika tidak disiapkan justru akan menjadi malapetaka. Kadin Jatim bersama Kadin Institute memiliki komitmen besar dalam peningkatan SDM. Peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas ketiga program Kadin di tahun depan," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Kadin Jatim, Tomy Kaihatu, mengatakan ada sejumlah tugas yang dibebankan pemerintah kepada ECSS, di antaranya sosialisasi, pendampingan dan konsultasi bagi UMKM orientasi ekspor, memberikan akses pasar, hingga identifikasi produk unggulan layak ekspor serta target ekspor bagi eksportir baru.
Baca Juga: Akibat Resesi, BI Prediksi Ekonomi Global Cuma Tumbuh 2,6% di 2023
Seperti pada tahun sebelumnya, pada tahun 2022, sejumlah target yang telah ditetapkan pemerintah terhadap Pengelola ECS telah dilampaui.
"Pada tahun 2022, realisasi ekspor melalui ESC berhasil mencapai USD106,588 juta, melebihi target yang ditetapkan sebesar USD100 juta. Begitu juga dengan pendampingan, ada sekitar 404 pengusaha yang telah mendapatkan informasi pasar ekspor dari target sebesar 200 pengusaha. Pemahaman pengusaha terhadap sejumlah perjanjian perdagangan bebas atau FTA juga mencapai 8,29 persen dari target 5 persen," jelas Tomy juga yang juga menjabat sebagai Kepala Pengelola ECS ini.
Adapun, untuk peningkatan SDM, Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim, Nurul Indah Susanti, yang juga menjabat sebagai Direktur Kadin Institute menegaskan, pada tahun ini, ada sejumlah capai yang telah berhasil dilaksanakan Kadin Institute dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan ketenagakerjaan di Jatim.
"Melalui Kadin Institute, kami telah melakukan pelatihan dan uji kompetensi untuk 1.284 peserta, pelatihan asesor sebanyak 102 asesor. Juga telah melaksanakan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja sebanyak 6 kali, kerja sama dengan IHK Trier Jerman," terang Nurul.
Kadin Institute juga telah melakukan pelatihan dan uji kompetensi pemeriksa atau kurator produk UMKM sebanyak 187 kurator dan telah berhasil mengkurasi 825 UMKM dengan jumlah produk sebanyak 1.300 item produk.
"Pada tahun depan, harapan kami akan mampu melakukan pelatihan dan uji kompetensi kepada 1.540 peserta," katanya.
Baca Juga: Sukseskan Visi Jokowi, Kadin Indonesia Siapkan Roadmap Indonesia Emas 2045
Agar target tersebut terpenuhi, Kadin Jatim dan Kadin Institute menargetkan pendirian Rumah Vokasi di empat daerah.
"Sebagai pilot project, Rumah Vokasi sudah didirikan di Gresik. Rumah Vokasi ini berfungsi sebagai tempat industri untuk melakukan komunikasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam peningkatan SDM, termasuk dalam hal harmonisasi kurikulum antara dunia industri dengan dunia pendidikan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: