Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ungkap Kinerja Penerimaan DKI Jakarta, Anak Buah Sri Mulyani: Naik Tajam, Tapi Belanjanya Merosot!

Ungkap Kinerja Penerimaan DKI Jakarta, Anak Buah Sri Mulyani: Naik Tajam, Tapi Belanjanya Merosot! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan kinerja APBN Provinsi DKI Jakarta yang alami pertumbuhan penerimaan dan penurunan belanja.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Alfiker Siringoringo mengungkapkan penerimaan DKI Jakarta melonjak 148,53% mencapai Rp1.435,87 triliun, per 30 November 2022.

Baca Juga: Defisit APBN, Sri Mulyani Sebut Pasar Surat Berharga Negara Jadi Langkah Perbaikan

"Peningkatan tersebut ditopang kenaikan realisasi Perpajakan sebesar 48,73% karena tren harga migas dan komoditas yang fluktuatif serta permintaan yang terus membaik dari domestik dan luar negeri," ungkap Alfiker, dalam keterangan resmi, Rabu (28/12/2022).

Selain itu, peningkatan itu juga didorong oleh kenaikan realisasi Bea dan Cukai sebesar 37,29%, dikarenakan pertumbuhan yang cukup baik pada semua jenis penerimaan kepabeanan dan cukai.

"Serta, kenaikan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 56,40% karena adanya penjualan BMN yang memberikan kontribusi lebih dari 50%," tambahnya.

Namun, di sisi lain, Alfiker juga mengungkapkan kinerja belanja tercatat melambat 6,68% menjadi Rp563,99 triliun atau 78,84% dari pagu, per 30 November 2022.

"Tetapi, mengalami peningkatan pada Belanja Modal, Belanja Pegawai, dan Belanja Sosial secara berturut-turut sebesar 15,22%, 6,13%, dan 5,74% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," lanjut Alfiker.

Lebih lanjut, Kemenkeu juga melaporkan kinerja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tumbuh 17,12% menjadi sebesar Rp17,36 triliun atau mencapai 99,98% dari pagu, per 30 November 2022.

Baca Juga: Gejolak Politik Hingga Hubungan Jokowi dan NasDem Menguat, Projo: Gegara Deklarasi Anies Baswedan!

"Alokasi TKDD tersebut didominasi oleh Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp14,09 triliun," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: