Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan SYL dari Nasdem Dinilai Wajar ‘Kena’ Reshuffle Kabinet: Dia Gagal Laksanakan Swasembada Pangan!

Mentan SYL dari Nasdem Dinilai Wajar ‘Kena’ Reshuffle Kabinet: Dia Gagal Laksanakan Swasembada Pangan! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari Nasdem dinilai bakal menjadi salah satu yang ‘didepak’ dari kabinet Presiden Jokowi.

Menanggapi hal tersebut Ketua Gen-Kami (Komunitas Aktifis Milenial Indonesia) Ilham Latupono menilai selain dinamika politik, sisi kinerja alias profesionalisme Syahrul sebagai Mentan tidak bisa dinegasikan. 

"Boleh jadi ini titik temu dua dimensi, politik dan kinerja profesional," kata Ilham melalui pesan elektronik yang diterima Akurat.co di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Baca Juga: Relawan Anies Baswedan Sindir Reshuffle Jokowi: Baru Pak Jokowi yang Repot Urus Calon Presiden Selanjutnya

Syahrul adalah menteri rekomendasi dari Partai NasDem, partai pendukung pemerintah yang belakangan bermanuver mengusung Anies sebagai capres 2024.

Sementara itu, kata Ilham, banyak pihak menganggap Anies adalah simbol politik identitas yang nyaris menjerumuskan bangsa ini ke jurang disintegrasi, sejak Pilgub DKI Jakarta 2017 dan merembet ke Pilpres 2019.

"Sementara pada sisi kinerja, Indonesia baru saja mengimpor beras secara besar-besaran, yang menandakan gagalnya swasembada pangan. Keduanya, antara politik dan kinerja, terlihat saling terkait ya?" ujar Ilham.

Menurutnya, Jokowi tentu ingin para menteri sebagai pembantu presiden tetap fokus merealisasikan program-programnya, apalagi sudah di penghujung masa kepemimpinannya.

"Dan, memasuki tahun politik, mungkin SYL (Syahrul Yasin Limpo) dirasa mulai tidak fokus, sibuk penguatan partainya menjelang 2024."

Baca Juga: Sindir Tajam Kinerja Heru Budi Hartono, Loyalis Anies Baswedan: Bukannya Nolong, Malah Bikin Susah!

Alhasil, kata Ilham, kinerja Syahrul sebagai Mentan dinilai merosot.

"Tata kelola kementeriannya juga dipertanyakan, dan swasembada yang ditargetkan Jokowi pun sirna," jelasnya.

Faktanya, sambung Ilham, Indonesia kembali mengimpor beras lantaran gudang Bulog, sebagai tolok ukur Cadangan Beras Pemerintah (CBP), nyaris kosong.

"Meski produksi berasnya besar, tapi distribusinya bias akibat dominasi komersil yang membonceng kebijakan-kebijakan pemerintah," katanya.

Baca Juga: Bilang 'Anda Bukan Tuhan Allah' ke Jokowi, Natalius Pigai Balik Diserang: Giliran Anies Tak Kau Kecam!

Bagi aktivis milenial ini, reshuffle kabinet sangat pantas untuk dipertimbangkan oleh Presiden Jokowi.

"Lagi pula (reshuffle) itu hak prerogatif Presiden," tutup Ilham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: