Macam Nyindir Habis Anies Hingga Ganjar, Fahri Hamzah: Mereka Hanya Populer, Gak Bisa Memimpin!
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah kembali mengeluarkan pernyataan tajam terkait dengan Pilpres 2024.
Dirinya mengkritik habis sejumlah tokoh populer yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden, sebut saja seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Ngerinya Ucapan Menteri Jokowi Saat Adu Mulut Lawan Rizal Ramli, Loyalis Anies: Mundur Jadi Pejabat!
Menurutnya, pemimpin yang populer sebenarnya memiliki banyak racun bahkan tak bisa menjadi seorang pemimpin.
Fahri mengatakan yang dibutuhkan negara ini adalah seroang pemimpin yang dalam dalam pengetahuan filsuf seperti pada era Yunani kuno.
"Teknologi sekarang sudah mengancam demokrasi, karena begitu mudahnya membuat orang populer. Sehingga orang populer itu identik dengan pemimpin, padahal banyak racunnya juga. Mereka hanya populer, tetapi enggak bisa memimpin," kata Fahri dalam keterangannya dikutip Senin (9/1/2023).
Menurutnya, demokrasi Indonesia saat ini menghadapi dilema, karena orang-orang tidak bermutu lebih populer daripada orang bermutu.
Baca Juga: Tak Temani Anies, Mulai Dekati Ganjar, Sinyal NasDem Ditinggal Elitenya Lagi: Saya Akan Bersikap...
Ia menilai, mereka tidak mempunyai pikiran-pikiran besar seperti Soekarno atau Bung Karno, tetapi kerjaanya hanya memanipulasi popularitas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi agar bisa menang Pemilu.
"Ini ancaman serius, ini tantangan kita. Kita dipaksa menerima fakta bahwa orang-orang tidak bermutu lebih populer, daripada orang bermutu," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, jika ingin menang di Pemilu diperlukan strategi khusus agar orang-orang tidak populer yang mempunyai pikiran dan gagasan besar bisa menjadi pemimpin.
Baca Juga: Ganjar atau Puan Buat Keributan, Megawati Bisa-bisa Majukan 'Usulan Anak Bangsa': Ditunggu Saja
"Untuk mengendalikan orang-orang tidak bermutu, kita perlu seorang filsuf seperti dalam demokrasi di Athena, Yunani. Penduduknya cuma puluhan ribu, tetapi para filsufnya mengatakan, bahwa yang memimpin negara itu harus filsuf," ujarnya.
Fahri mengatakan, para filsuf nantinya yang akan mengendalikan pikiran-pikiran besar dalam membangun peradaban Indonesia.
Di mana, nantinya tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur pemikiran.
Sehingga pemikirannya tidak hanya dinikmati bangsa sendiri, tetapi juga masyarakat global. Ia pun mendorong Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta untuk maju sebagai presiden di Pilpres 2024.
Baca Juga: Majunya Ganjar Tak Terelakkan, Skenario Megawati Digoda Habis-habisan: Itu Fungsi dari Uang...
"Makanya kami ingin filsuf kami, ketua umum kita (Anis Matta) menjadi presiden," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement