Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggemar Game PlayStation, Waspadai Skema Serangan Siber The Last of Us

Penggemar Game PlayStation, Waspadai Skema Serangan Siber The Last of Us Kredit Foto: Unsplash/Shahadat Rahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu seri yang paling dinantikan berdasarkan game PlayStation adalah "The Last of Us" yang akan dihadirkan di saluran HBO pada 15 Januari 2023.

Namun, terlepas dari kenyataan bahwa file game The Last of Us belum dirilis, perusahaan global cybersecurity Kaspersky menemukan bahwa penjahat siber telah merencakan skema serangan baru di mana mereka telah menyebarkan penipuan di game PlayStation. Menurut pakar Kaspersky ini adalah hal yang sangat jarang terjadi.

"The Last of Us akan menjadi booming nyata di awal tahun 2023, mengingat sudah berapa tahun jutaan penggemar telah menunggu serial tersebut. Anehnya, sekarang alih-alih menawarkan pra-akses ke serial tersebut, penjahat dunia maya telah memilih jalur yang berbeda dan mendistribusikan file berbahaya dengan kedok permaina. Hal ini menunjukkan bahwa gamer, terutama pemula belum cukup tahu mengenai keamanan siber bermain, termasuk di antara audiens target utama penjahat dunia maya dan mereka akan menemukan lebih banyak cara untuk mengeksploitasinya," tutur Olga Svistunova selaku pakar keamanan di Kaspersky dalam pernyataan media pada Jumat (13/1/2023).

Baca Juga: Metaverse Diprediksi Jadi Area Bermain Baru bagi Pelaku Kejahatan Siber

Bagi gamer yang belum pernah menjadi penggemar serial game The Last of Us, kemungkinan besar mereka tidak akan mengetahui bahwa "The Last of Us" ekslusif untuk PlayStation. Khususnya, mereka mungkin tidak menyadari bahwa bagian pertama dari game ini baru dijadwalkan akan dirilis untuk PC pada Maret 2023. Inilah yang akan dimanfaatkan para penjahat. Kaspersky telah menemukan sebuah situas yang menawarkan untuk mengunduh "The Last of Us Part II" di PC.

Waspada! Pengguna harus sadar bahwa versi game ini belum tersedia untuk komputer, dan barangsiapa yang mengunduh file terkait, mereka telah mengunduh file berbahaya. File ini dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun dan mungkin tidak akan disadari bahwa ada hal berbahaya yang mengancam, di mana file akan melaksanakan tugasnya secara diam-diam untuk menyebabkan berbagai kerusakan dan kerugian.

Tidak hanya itu, pakar Kaspersky juga menemukan situs pishing yang menawarkan kode aktivasi untuk "The Last of Us". Untuk mengunduh file dengan kode, pengguna diminta untuk memilih salah satu "hadiah" yang akan mereka terima bersama dengan game tersebut, misalnta untuk mendapatkan Gift Card PlayStation 5 atau Roblox US$100 terbaru. Namun, setelah itu pengguna justru diminta untuk memasukkan kredensial dan data rekening bank untuk membayar biaya komisi. Faktanya, dnegan memberikan data kepada penjahat siber, uang pengguna akan dicuri tanpa tersisa sementara data pribadi mereka nantinya akan digunakan dalam skema penipuan lainnya.

"Waspada dan periksa apakah game yang Anda tunggu-tunggu tersedia di platform yang ditawarkan, unduh game hanya dari toko aplikasi resmi dan jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan terpercaya," ujar Olga. Adapun ia memberikan beberapa tips untuk menghindari skema penipuan program berbahaya ini, antara lain:

  1. Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV. Jika Anda meragukan keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda.
  2. Periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan web resmi terpercaya untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan.
  3. Perhatikan ekstensi file yang Anda unduh. File video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.
  4. Gunakan solusi keamanan yang andal yang dapat mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs pishing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: