Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Puas dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi, Menteri Erick: Pemerintah Kerja Benar dan Nyata

Masyarakat Puas dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi, Menteri Erick: Pemerintah Kerja Benar dan Nyata Kredit Foto: Istimewa.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional dan visi misi presiden yang selanjutnya ditindaklanjuti menjadi pelaksanaan dan kebijakan pemerintah.

"Bapak Presiden Joko Widodo selalu menekankan agar pembangunan dilakukan menyeluruh, menumbuhkan pusat perekonomian baru, mempermudah investasi, hilirisasi sumber daya alam, hingga pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Erick Thohir Sambut Rencana InJourney Bangun Hotel Bintang Empat di Kota Lama

Sebelumnya, survei yang diselenggarakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat bahwa 76,2% responden puas terhadap kinerja Jokowi.

Terkait hilirisasi sumber daya alam, Presiden Jokowi ingin agar kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak diekspor dalam bentuk bahan baku mentah, melainkan diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Bijih nikel, misalnya, Presiden ingin Indonesia menjadi produsen baterai kendaraan listrik, EV Battery. Dengan kebijakan hilirisasi, pengolahan bahan baku terjadi di Indonesia dan dapat membuka lapangan kerja baru.

Erick menegaskan, kebijakan hilirisasi sumber daya alam bercermin dari booming commodity beberapa waktu lalu, di mana Indonesia tidak menikmati nilai tambahnya. Karena itu, di tahun 2017-2018 Presiden Jokowi ingin agar hilirisasi sumber daya alam harus terjadi di Indonesia. "Hasil dari kebijakan itu, kita nikmati hari ini," tegas Erick.

BUMN sebagai bagian dari ekonomi negara menerjemahkan kebijakan Presiden Jokowi dengan menerapkan hilirisasi pada industri minerba, terutama pada batubara dan nikel. Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik EV Battery. Nikel Indonesia menguasai 27% kebutuhan pasar global.

Kebijakan Kementerian BUMN melakukan inovasi model bisnis dalam industri ini sekaligus meningkatkan value chain nikel Nusantara yang berlimpah dan bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

"Kebijakan itu disambut investor asing, di antaranya dengan bergabungnya dua perusahaan produsen electric vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia dalam proyek investasi senilai US$20 miliar lebih untuk pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: