Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Besar Tujuan Ekspor Sawit Indonesia dan Produk Turunannya ke Arab Saudi

Peluang Besar Tujuan Ekspor Sawit Indonesia dan Produk Turunannya ke Arab Saudi Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak sebulan terakhir mengalami penurunan harga dari Rp2.280 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan, Indonesia dan Arab Saudi memiliki banyak peluang untuk meningkatkan dan mempererat hubungan perdagangan khususnya dengan melihat struktur komoditas perdagangan kedua negara.

"Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke-24. Dari struktur komoditas perdagangan kedua negara, masih terdapat banyak peluang untuk meningkatkan dan mempererat hubungan perdagangan ke depannya," kata Zulhas, dilansir dari laman resmi Kementerian Perdagangan RI, pada Jumat (27/1).

Baca Juga: Pengembangan Perkebunan Sawit Jadi Bagian dari Strategi Pembangunan Pedesaan

Diungkapkan Zulhas, produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi, yaitu kendaraan bermotor, minyak sawit dan turunannya, ikan, produk kertas, arang kayu, dan plywood. Sementara itu, produk utama Indonesia yang diimpor dari Arab Saudi antara lain ethylene glycol, sulphur, polypropylene, polyethylene, dan besi.

"Saya yakin kita memiliki kesamaan pandangan bahwa dua negara ini akan bekerja sama lebih dalam demi kesejahteraan rakyatnya melalui penguatan sektor ekonomi, terutama melalui perdagangan, baik perdagangan produk/komoditas dan juga jasa," kata Zulhas.

Untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing kedua negara, Indonesia telah mendapatkan dukungan dari Kerajaan Saudi Arabia untuk kerja sama Indonesia dengan negara-negara dalam Gulf Cooperation Council (GCC). Lebih lanjut dijelaskan Zulhas, saat ini, Indonesia sudah membuka jalan yang disebut toll way untuk mempermudah akses pasar Indonesia di luar negeri. Misalnya dengan diimplementasikannya perjanjian dagang antara Indonesia dengan Australia, Chile, Korea Selatan, Negara-negara EFTA, bahkan dengan salah satu negara GCC, yaitu Uni Emirat.

Perlu diketahui, dari sisi perdagangan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, pada Januari-November 2022, total perdagangan Indonesai-Arab Saudi mencapai US$7 miliar atau meningkat 45,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$4,81 miliar. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai US$5,55 miliar.

Usai Forum Bisnis, agenda dilanjutkan dengan penjajakan kesepakatan dagang (one on one business matching) dengan sebanyak 15 pelaku usaha Indonesia bertemu dengan 30 pelaku usaha Arab Saudi. Pada penjajakan kesepakatan dagang tersebut, tercatat potensi transaksi sebesar US$155,7 juta untuk produk palm oil, beras, coconut charcoal bricked, rempah-rempah, tuna kaleng, sayuran, dan makanan olahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: