Perjanjian Tertulis Anies-Prabowo Dibongkar Sandiaga, PKS Sebut Ada yang Kurang Pas, Ternyata Ikut Diteken Salim Segaf Al-Jufri?
"Karena membangun bangsa perlu kerja sama," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan, omongan Anies soal tak akan nyapres yang disampaikan pada 2018 punya konteks sendiri. Saat itu, Anies adalah orang yang diusung Gerindra pada Pilkada 2017.
Baca Juga: Heboh Perjanjian Politik Anies dan Prabowo, Sandiaga: Buktinya Ada di Brangkas Fadli Zon
Menjelang Pilpres 2019, Anies banyak didorong maju. Namun, Anies tidak ingin mengkhianati amanahnya sebagai Gubernur DKI yang diusung Prabowo.
"Jadi, saat itu konteksnya Pilkada DKI dan Pilpres 2019," kata Willy.
Baca Juga: Sandiaga Bongkar Perjanjian Politik Anies-Prabowo: Kalau Ga Salah, Ada di Brankas Pak Fadli Zon
Saat ini, kata Willy, Anies sudah menuntaskan amanahnya sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022. Sehingga, pernyataan Anies tidak ingin berhadapan dengan Prabowo sudah tidak lagi dalam konteks yang tepat.
"Jadi, kita bisa mengkonfirmasi itu, teks dan konteks. Jadi konteksnya adalah beliau ingin menyelesaikan jabatan di DKI," jelas Willy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement