Bukti Terpampang Nyata! Gautam Adani Gak Bisa Berkelit Lagi, Dua Perusahaan Ini Jadi Saksi yang Bantu Manipulasi Saham!
Dua perusahaan dituduh oleh Hindenburg Research membantu Grup Adani, milik konglomerat India Gautam Adani, dalam dugaan konspirasi penipuan akuntansi dan manipulasi pasar saham. Kedua perusahaan itu adalah Elara Capital (India) Private Limited, anak perusahaan dari perusahaan investasi Elara Capital yang berbasis di London, dan Monarch Networth Capital, sebuah perusahaan pialang India.
Mereka menjadi salah dua dari 10 penjamin emisi dalam penawaran saham Adani Enterprises senilai USD2,5 miliar (Rp37 triliun) pada hari Senin yang tiba-tiba dibatalkan pada hari Rabu.
Melansir Forbes di Jakarta, Kamis (2/2/23) India Opportunities Fund milik Elara Capital adalah sebuah kendaraan offshore yang memiliki saham publik senilai USD3 miliar (Rp44 triliun) yang diperdagangkan di perusahaan Adani (termasuk Adani Enterprises).
Perusahaan itu berfungsi sebagai salah satu "entitas parkir stok" Adani untuk melanggar peraturan India, menurut tuduhan dari Hindenburg Research.
Monarch Networth Capital, sebuah perusahaan pialang India ini sebagian dimiliki oleh Adani Properties Private Limited yang dimiliki secara pribadi sejak 2016, menurut laporan Hindenburg. Albula, dana offshore yang diidentifikasi oleh Hindenburg sebagai perwakilan dari Adani memegang 10% kepemilikan saham di Monarch pada tahun 2009, menurut catatan kepemilikan yang dikutip oleh Hindenburg.
Menurut pernyataan penawaran yang dipublikasikan Adani Enterprises, tanggung jawab Elara Capital dalam penawaran saham terdiri dari penyusunan dan persetujuan semua materi publisitas, sementara Monarch ditugaskan untuk pemasaran non institusional kepada investor.
Upaya penggalangan dana yang pertama kali diumumkan oleh Adani Enterprises pada bulan November mengalami kekacauan pada tanggal 24 Januari ketika Hindenburg Research menerbitkan laporan setebal 100 halaman yang menuduh konspirasi selama bertahun-tahun oleh Grup Adani untuk melakukan penipuan akuntansi dan memperkaya prinsipalnya melalui manipulasi saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement